[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Hargaminyak mentah dunia melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Rabu (23/10). Penurunan pasokan minyak Amerika Serikat (AS) menjadi penopang utama pergerakan harga komoditas tersebut.
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,49 menjadi US$55,97 per barel dan Brent menguat US$1,47 ke level US$61,17 per barel.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat persediaan minyak mentah di Negeri Paman Sam turun 1,7 juta barel hingga 18 Oktober 2019. Padahal, analis sempat memprediksi ada peningkatan sebesar 2,2 juta barel.
EIA memprediksi rata-rata produksi minyak mentah AS sepanjang tahun ini sebesar 12,3 juta barel per hari. Angka itu naik 1,3 juta barel dibandingkan 2018 lalu dan naik 0,9 juta barel tahun depan.
Sementara, sentimen positif lainnya datang dari spekulasi pasar terkait pengurangan pasokan produksi oleh anggota negara-negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Negara-negara itu sedang mempertimbangkan untuk memangkas produksi lebih besar.
Selain itu, anggota OPEC Arab Saudi disebut-sebut juga akan meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap perjanjian. Pasalnya, selama ini Irak dan Nigeria belum sepenuhnya mematuhi perjanjian pengurangan pasokan minyak.
Sekadar informasi, sudah dua hari berturut-turut harga minyak berada di zona hijau. Pergerakannya mulai positif sejak perdagangan Selasa (22/10).
Pada Selasa, hargaminyakWTI naik US$0,85 atau 1,6 persen menjadi US$54,16 per barel dan Brent menguat US$0,74 atau 1,3 persen ke level US$59,7 per barel.(cnn)
Discussion about this post