Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pertumbuhan Kredit Lesu, OJK Sebut Permintaan Terbatas

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-11-19
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan permintaan terhadap kredit masih terbatas. Imbasnya, pertumbuhan penyaluran kredit tercatat hanya 7,9 persen per September 2019.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan pencapaian tersebut turun drastis dari periode yang sama tahun lalu, yakni 12,7 persen. Kondisi itu, kata dia, tak lepas dari kondisi ekonomi domestik yang tumbuh stagnan di angka 5,02 persen pada kuartal III 2019.

“Jadi ini sudah kelihatan memangdemand (permintaan) kredit sangat terbatas, bukan bank tidak punya likuiditas atau modal yang cukup, tapi permintaannya sedikit,” katanya.

Namun, ia optimistis kinerja kredit dapat membaik jika ditopang kredit investasi yang terpantau tumbuh dua digit yakni 12,8 persen (year on year/yoy). Positifnya kinerja kredit investasi diharapkan menjadi pemicu peningkatan kredit modal kerja. OJK merekam, pertumbuhan kredit modal kerja masih rendah, yaitu 5,9 persen. Sedangkan kredit konsumsi tumbuh lebih baik sebesar 6,8 persen.

“Ke depannya, kami harus dorong bagaimana create domestic demand(menciptakan permintaan domestik), dan juga mempercepat kredit modal kerja untuk investasi yang sudah dilakukan,” ucapnya.

Jika dilihat dari kelompok bank, ia menuturkan penyaluran kredit Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II naik paling tinggi sebesar 9,7 persen. Lebih lanjut, BUKU I sebesar 9,5 persen. Sedangkan BUKU I dan III cenderung rendah masing-masing 4,9 persen dan 4,8 persen.

Tak hanya perlambatan kredit, ia bilang rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) naik tipis menjadi 2,66 persen. Kenaikan NPL merata hampir di seluruh sektor.

“Memang ada sektor-sektor yang terpukul, diantaranya sektor yang pertumbuhannya melambat itu batu bara,” kata dia.

Wimboh juga menyatakan perbankan sudah mulai menurunkan suku bunga deposito dan bunga kredit. Tingkat bunga ini menyesuaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang juga turun sebesar 100 basis poin (bps) sejak awal tahun ke level 5 persen.

“Kami imbau perbankan untuk tidak menaikkan suku bunga kredit,” katanya. (cnn)

Previous Post

Sentimen Perang Dagang Tekan Rupiah ke Rp14.079 per Dolar AS

Next Post

Morgan Stanley: Ekonomi Global Pulih Dimulai Tahun Depan

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Morgan Stanley: Ekonomi Global Pulih Dimulai Tahun Depan

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In