KeuanganNegara.id- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menggandeng TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, hingga TNI Angkatan Udara untuk menjaga sejumlah aset yang dimiliki perusahaan. Aset itu mulai dari jaringan dan pembangkit listrik.
Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan perusahaan baru saja menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan sejumlah pihak tersebut Selasa (9/10) kemarin.
“Alhamdulillah kami sudah MoU ya, perjanjian kerja sama dengan TNI untuk memudahkan kami melakukan pemeliharaan jaringan dan meminimalkan gangguan transmisi,” ucap Sripeni, Selasa (10/9).
Keputusan ini dilakukan pasca aliran listrik padam di Jakarta, sebagian Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah pada Minggu (4/8) lalu. Lalu, beberapa wilayah juga masih padam pada Senin (5/8) pagi.
Sripeni bilang pengamanan ini meliputi jaringan ROW 500 KV, 275 KV, dan 150 KV. Selain itu, perusahaan juga fokus pada penjagaan jaringan dan pembangkit listrik di Jawa dan Bali. “Jadi kami akan pastikan hal yang menyebabkan gangguan itu kami minimalkan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa perusahaan telah membayarkan kompensasi kepada seluruh pelanggan yang kena dampak dari mati listrik awal Agustus lalu. Total kompensasi yang digelontorkan PLN sebesar Rp839,88 miliar dengan jumlah pelanggan sebanyak 21,98 juta.
Bila dirinci, perusahaan memberikan kompensasi ke tiga wilayah. Kompensasi terbanyak dibayarkan kepada 14,28 juta pelanggan di Jawa Barat sebanyak Rp362,5 miliar. PLN membayarkan kompensasi untuk 4,47 juta pelanggan di Jakarta sebesar Rp311,78 miliar. Kemudian, nilai kompensasi di Banten sebesar Rp165 miliar untuk 3,22 juta pelanggan.
“Pembayaran kompensasi periode Agustus 2019 kemarin sudah dilaksanakan, direalisasikan pada September ini untuk pelanggan pasca bayar dan pra bayar,” pungkasnya. (cnn)
Discussion about this post