KeuanganNegara.id- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bakal melakukan pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 untuk membahas kebijakan perdagangan antar negara yang lebih fleksibel.
Pertemuan tersebut akan menjadi tatap mata pertama Boris Johnson dengan Presiden Negeri Paman Sam itu.
Mengutip AFP, Johnson mendesak Trump untuk mencabut sejumlah aturan yang menghambat perusahaan Inggris untuk mengekspor ke AS.
Jika pemerintah AS bergeming, maka hal itu akan menghambat kesepakatan perdagangan bebas antar negara. Johnson menyebut beberapa produk asal Inggris sulit masuk ke AS. Dalam hal ini, Macron juga mengundang beberapa pemimpin dunia di luar G7, seperti Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi.
“Kami bermaksud mengambil peluang. Perusahaan Inggris akan berkompromi dan melakukan pendekatan (dengan AS) karena saat ini ada banyak batasan,” ucap Johnson, dikutip Minggu (25/8).
Di samping itu, Johnson juga menyoroti meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan China. Ia turut menyinggung bahwa perusahaan digital asal AS seperti Facebook dan Google seharusnya dikenakan pajak secara adil dan benar dari pendapatan.
Selain dengan Trump, Johnson juga akan bertemu dengan Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, tuan rumah KTT G7, menyatakan pertemuan hari pertama membahas mengenai perdagangan global, khususnya AS dan China.
Untuk memecah kebekuan yang terjadi dalam KTT G7, Macron memamerkan kenikmatan masakan Prancis. Selain itu, ia juga melakukan penjamuan khusus dengan Trump.
Para pemimpin negara yang tergabung dalam G7 berharap ketegangan program nuklir Iran bisa mereda, sehingga bisa membujuk Trump untuk melonggarkan kebijakannya, seperti mencabut sanksi atas penjualan minyak Iran ke China dan India. Tak lupa, Macron mendesak AS untuk mengambil tindakan terhadap kebakaran hutan di Amazon. Hal ini tetap dilakukan meski Presiden Brasil Jair Bolsonaro tak suka campur tangan pihak luar. (cnn)
Discussion about this post