[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 38 nama menteri dan pejabat setingkat menteri Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
Menko Polhukam: Mahfud Md
Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
Menko PMK: Muhadjir Effendy
Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
Menteri Luar Negeri: Retno L.P. Marsudi
Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H. Laoly
Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
Mendikbud: Nadiem Makarim
Menteri Kesehatan: dr. Terawan Agusputranto
Menteri Sosial: Juliari Batubara
Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziyah
Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
Menteri ESDM: Arifin Tasrif
Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
Menkominfo: Johnny G Plate
Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
Menteri LHK: Siti Nurbaya Bakar
Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar
Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
Menteri PANRB: Tjahjo Kumolo
Menteri BUMN: Erick Thohir
Menkop UKM: Teten Masduki
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama Kusbandio
Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmawati
Menristek: Bambang Brodjonegoro
Menpora: Zainudin Amali
Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Sekretaris Kabinet: Pramono Anung Wibowo
Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia
Jaksa Agung: ST Burhanuddin.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa dalam pemerintahannya 5 tahun ke depan, ia ingin para menteri membantunya untuk mengembangkan sumber daya Manusia (SDM), menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Dalam jangka pendek ini 5 tahun ke depan, fokus pada pengembangan SDM, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” pungkas Presiden Jokowi. (kemenkeu)
Discussion about this post