Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pungut PPN Digital, Sri Mulyani Prediksi Penerimaan Pajak Semester 2 Naik

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-07-11
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2min read
AA
0
Sri Mulyani Klaim Sudah Bayar ‘Utang’ ke DKI Rp2,6 T
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Direktorat Jenderal Pajak berencana memungut pajak pertambahan nilai untuk produk digital mulai Agustus mendatang. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memperkirakan pungutan PPN ini akan meningkatkan penerimaan pajak pada semester II 2020.

“Kami perkirakan semester II penerimaan pajak meningkat menjadi Rp 699,4 triliun,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR.

Aturan pemungutan PPN pada produk digital sudah mulai berlaku pada 1 Juli ini. Adapun enam perusahaan global telah ditunjuk pihaknya sebagai pemungut PPN yakni Amazon Web Services Inc., Google Asia Pacific Pte. Ltd., Google Ireland Ltd., Google LLC., Netflix International B.V., dan Spotify AB. Meski demikian, pungutan baru dapat dilakukan paling cepat pada bulan depan.

Selain karena pengenaan PPN produk digital, Sri Mulyani menilai peningkatan penerimaan pajak juga akan didorong membaiknya aktivitas ekonomi. “Selain itu diperkirakan juga insentif usaha akan mulai kelihatan hasilnya akibat perbaikan aktivitas ekonomi,” ujarnya.

Baca juga:   Sentimen Manufaktur AS Tekan Rupiah ke Rp14.000 per Dolar AS

Adapun realisasi penerimaan pajak pada semester I 2020 tercatat Rp 531,7 triliun, turun 12% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 604,3 triliun. Penyebab penurunan tersebut yakni tekanan aktivitas usaha akibat pembatasan sosial pada kondisi pandemi Covid-19.

Dampak perlambatan ekonomi dan pemanfaatan insentif pajak ini menurut Sri Mulyani terlihat pada pertumbuhan negatif pada hampir seluruh jenis penerimaan pajak. Secara perinci, PPh 22 Impor terkontraksi paling tinggi yakni 54,2%. Kemudian, PPh badan turun 41%, PPN Dalam Negeri 27,7%, dan PPN Impor 5,6%.

Sebaliknya, masih ada beberapa jenis pajak yang mampu tumbuh seperti PPh 21 13,5%, PPh orang pribadi 144,3%, PPh 26 19,9%, dan PPh final 6,1%. “Namun PPh OP tidak dapat dianalisis berdasarkangrowth karena kita mengalami disrupsi dari sisi pembayaran akibat adanya pandemi sehingga terjadi pergeseran waktu pembayaran dari pajak jenis ini,” kata Sri Mulyani.

Baca juga:   Mahfud Md Sebut Rumitnya Birokrasi Bikin Investor Frustrasi

Lebih lanjut, kontraksi juga terlihat pada setoran pajak dari sektor utama perekonomian sebagai dampak perlambatan ekonomi dan turunnya harga komoditas. Penurunan paling dalam terlihat pada penerimaan pajak pada sektor pertambangan yakni 42,2%, disusul sektor industri pengolahan 38,4%, perdagangan 21,2%, konstruksi & real estat 12,8%, serta jasa keuangan & asuransi 11,3%. Hanya penerimaan pajak dari sektor transportasi & pergudangan yang mampu tumbuh 9,3%.

Di sisi lain, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan bahwa insentif fiskal Covid-19 dalam rangka pemulihan ekonomi nasional serta percepatan restitusi yang mulai dimanfaatkan turut mempengaruhi rendahnya penerimaan pajak semester I.

Baca juga:   BI Imbau Masyarakat Tak Khawatir Kehabisan Rupiah Edisi Khusus

Hingga 30 Juni 2020, sudah ada 362.015 wajib pajak penerima insentif dan 3.816 WP penerima restitusi dipercepat. Nilainya, Rp 7,2 triliun dan Rp 3,6 triliun.

Pandemi corona membuat pemerintah merevisi APBN hingga dua kali tahun ini. Dalam revisi terakhir melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2020, penerimaan perpajakan tahun ini ditargetkan Rp 1.404,51 triliun, turun dibandingkan target sebelumnya dalam Pepres Nomor 54 Tahun 2020 sebesar Rp 1.462,63 trilun.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

BI Sebut Tenor SBN yang Dibeli Lewat Skema Burden Sharing 5-10 Tahun

Next Post

Kemenko Marves, Kemenkop UKM, dan DANA gandengan mengejar 2 juta UMKM

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post
Luhut: Bank Dunia Naikkan Indonesia Jadi “Upper Middle Income Country”

Kemenko Marves, Kemenkop UKM, dan DANA gandengan mengejar 2 juta UMKM

Discussion about this post

Stay Connected

  • 441 Fans
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Satuan Kerja

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

‘Roadmap’ E-Commerce Masih Tunggu Aturan Perpajakan Bisnis Start-Up

0
Ekspor RI: Bangkit & Jatuh di Era Globalisasi

Harga Komoditas Naik, Ekspor Desember 2020 Tumbuh 8,39 Persen

0
Ekspor RI: Bangkit & Jatuh di Era Globalisasi

Harga Komoditas Naik, Ekspor Desember 2020 Tumbuh 8,39 Persen

2021-01-15
Longgarkan Defisit, Presiden Teken Perppu Relaksasi APBN

PUPR Dapat Anggaran Terbesar di 2021, Jokowi: Harus Beri Daya Ungkit Ekonomi

2021-01-15
BPS: Sensus Penduduk Online Akan Diperpanjang

Nilai impor Desember 2020 tercatat US$ 14,44 miliar, naik dari bulan sebelumnya

2021-01-15
Rupiah Dibayangi Virus Corona, Melemah ke Rp14.399

Naik Lagi, Utang Luar Negeri RI Capai Rp 5.845 T per November 2020

2021-01-15

Recent News

Ekspor RI: Bangkit & Jatuh di Era Globalisasi

Harga Komoditas Naik, Ekspor Desember 2020 Tumbuh 8,39 Persen

2021-01-15
Longgarkan Defisit, Presiden Teken Perppu Relaksasi APBN

PUPR Dapat Anggaran Terbesar di 2021, Jokowi: Harus Beri Daya Ungkit Ekonomi

2021-01-15
BPS: Sensus Penduduk Online Akan Diperpanjang

Nilai impor Desember 2020 tercatat US$ 14,44 miliar, naik dari bulan sebelumnya

2021-01-15
Rupiah Dibayangi Virus Corona, Melemah ke Rp14.399

Naik Lagi, Utang Luar Negeri RI Capai Rp 5.845 T per November 2020

2021-01-15

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

true