KeuanganNegara.id-Bank Sentral China (PBoC) memutuskan untuk memotong syarat cadangan wajib minimum bank sebesar 50 hingga 100 basis poin demi meredam dampak virus corona ke ekonomi dalam negeri mereka. Pemotongan rencananya diberlakukan mulai 16 Maret mendatang.
Pemotongan tersebut dilakukan sehari setelah Dewan Negara China mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Li Keqiang menyerukan kepada PBoc untuk mengurangi syarat cadangan minimum guna mendukung pemberian kredit kepada perusahaan UMKM di China yang belakangan ini tertekan oleh virus corona.
Dalam pernyataan PBoC yang dikutip dari AFP, penurunan syarat tersebut dilakukan agar bank mau melepas uang tunai yang mereka pegang ke masyarakat. Mereka berharap kebijakan tersebut dapat mengalirkan dana 550 miliar yuan atau US$79 miliar ke pasar sehingga bisa dimanfaatkan untuk meredam dampak perlambatan ekonomi dalam negeri yang tengah tertekan oleh virus corona.
Ekonom senior China di Capital Economics Julian Evans-Pritchard menyambut langkah PBoC tersebut. “Itu merupakan langkah lain dalam kampanye (bank sentral) untuk menekan biaya pinjaman dan menopang aktivitas ekonomi dalam menghadapi wabah virus corona,” katanya.
Kepala ekonom Nomura China Lu Ting dalam sebuah laporan menyatakan memangkas rasio cadangan minimum bank adalah cara terbaik untuk memotong suku bunga pinjaman bank. “Pemotongan itu dapat meningkatkan pasokan dana yang bisa digunakan untuk mendorong ekonomi,” katanya.
Sebagai informasi, sejak virus merebak, PBOC telah menggelontorkan dana 800 miliar yuan kepada bank-bank komersial untuk mendorong ekonomi mereka. (cnn)
Discussion about this post