[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Bank Indonesia (BI) menyatakan pemerintah berpotensi mendapatkan utang dari lembaga internasional sebesar US$7 miliar atau setara Rp112 triliun (kurs Rp16 ribu per dolar AS). Dana itu akan menjadi sumber tambahan alokasi belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk penanganan virus corona di dalam negeri.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjabarkan lembaga internasional yang berpotensi memberikan utang tersebut adalah Bank Dunia (World Bank), Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Namun, ia tak merinci berapa nilai utang yang diberikan oleh masing-masing lembaga.
“Pemerintah khususnya Kementerian Keuangan sudah sampaikan akan memaksimalkan sumber dana yang dimiliki pemerintah. Dalam investor teleconference, ada juga dari AIIB, ADB, dan Bank Dunia itu direncanakan bisa US$7 miliar. Itu sumber yang bisa dimaksimalkan,” ungkap Perry dalam video conference, Rabu (8/4).
Pemerintah juga akan menggunakan dana dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan dana abadi untuk menambah alokasi belanja dalam APBN 2020. Bila masih kurang, maka pemerintah dapat merilis surat utang yang nantinya dibeli oleh BI di pasar perdana.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
“Tapi itu dengan catatan kalau pasar tidak mampu menyerap. BI dibolehkan dalam perppu membeli di pasar perdana, kami akan perhitungkan dampaknya ke inflasi, kami akan hitung agar dampaknya bisa terukur,” ujar Perry.
Ia bilang dalam kondisi normal BI memang tak diizinkan untuk memberikan pembiayaan kepada negara. Dengan demikian, sejauh ini BI hanya bisa membeli surat utang pemerintah lewat pasar sekunder.
Namun, BI bisa membeli surat utang pemerintah di pasar perdana jika situasi yang terjadi semakin parah dan negara membutuhkan dana lebih untuk menangani virus corona.(cnn)
Discussion about this post