[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.060 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot, Jumat (1/11) pagi. Posisi tersebut melemah 17,5 poin atau 0,12 persen dibanding penutupan Kamis (31/10) sore, Rp14.042,5 per dolar AS.
Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Yuan China tercatat menguat 0,23 persen, yen Jepang 0,07 persen, dan bath Thailand 0,0,03 persen. Penguatan juga terjadi pada ringgit Malaysia dan dolar Singapura sebesar masing-masing 0,02 persen.
Pelemahan terhadap dolar AS terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, rupee India 0,05 persen, dan peso Filipina 0,1 persen.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, euro 0,04 persen, dan dolar Australia 0,02 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan sentimen negatif dari potensi gagalnya perjanjian dagang antara AS dan China dapat menekan rupiah hari ini.
“Bloomberg melaporkan bahwa pejabat Tiongkok meragukan perjanjian dagang yang komprehensif dengan AS bisa tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Ariston, laporan inflasi tidak terlalu berpengaruh kepada pergerakan rupiah hari ini.
“Kurs rupiah terhadap dolar AS berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000-14.100 per dolar,” jelasnya.
Discussion about this post