[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.318 per dolar AS pada Jumat (28/2) sore. Posisi tersebut melemah 2,09 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Kamis (27/2).
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap Wolar AS. Yen Jepang menguat 0,86 persen, Dolar Taiwan 0,30 persen, dan Yuan China 0,26 persen.
Baht Thailand menguat 0,21 persen, Won Korea 0,20 persen, Dolar Singapura sebesar 0,08 persen. Pelemahan terjadi pada Rupee India sebesar 0,80 persen, Lira Turki 0,57 persen, Peso Filipina 0,28 persen, dan Ringgit Malaysia 0,09 persen terhadap Dolar AS.
“Berkurangnya harapan bahwa wabah virus dapat tertahan di China mendorong investor kembali panik, sehingga memicu kekhawatiran,” kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, dampak melambatnya ekonomi global akibat epidemi virus korona yang terus menyebar berpotensi merembet ke perlambatan ekonomi Indonesia. Ia juga menyebut Bank Indonesia (BI) telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 kemungkinan berada di bawah 5 persen akibat dampak virus corona. Padahal, sebelumnya BI memprediksi proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 hingga 5,4 persen.
Ibrahim juga mengungkap intervensi BI di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF pada hari ini tidak berhasil menguatkan nilai rupiah.
“Intervensi yang dilakukan oleh BI tidak bisa membawa mata uang garuda menguat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.170 hingga Rp14.350 pada perdagangan pekan depan.(cnn)
Discussion about this post