Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Rupiah di Tutup Menguat 0,17 Persen Jelang Pidato Gubernur The Fed

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-08-23
in Ekonomi, Nasional
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp14.215 per dolarAmerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (22/8) sore. Rupiah menguat 0,17 persen dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (21/8) yakni Rp14.239 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.249 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin Rp14.234 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp14.208 hingga Rp14.264 per dolar AS.

Sore hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, ringgit Malaysia sebesar 0,04 persen, dolar Singapura 0,08 persen, yen Jepang 0,17 persen, won Korea Selatan 0,28 persen. Di sisi lain, terdapat pula mata uang yang menguat. Selain rupiah, penguatan juga terjadi pada peso Filipina sebesar 0,04 persen, yuan China 0,06 persen, rupee India 0,21 persen, dan baht Thailand 0,26 persen.

Kemudian, mata uang negara maju juga tercatat melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,34 persen dan euro keok 0,12 persen. Sementara itu, dolar Australia menguat 0,05 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah disebabkan karena pelaku pasar fokus menanti pernyataan Gubernur bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) Jerome Powell di pertemuan tahunan bank sentral AS di Jackson Hole, AS pada Kamis (23/8), waktu setempat.

Sebab, ada kemungkinan kebijakan moneter The Fed akan bernada dovish atau melonggar seiring tanda-tanda resesi mulai terbaca di pasar keuangan AS.

“Pasar ingin mengetahui apakah bank sentral akan memberikan tanda seberapa jauh mereka siap untuk memangkas suku bunga. Pasar saat ini memperkirakan pemotongan lain dalam pertemuan pada September,” jelas Ibrahim. (cnn)

KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp14.215 per dolarAmerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (22/8) sore. Rupiah menguat 0,17 persen dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (21/8) yakni Rp14.239 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.249 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin Rp14.234 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp14.208 hingga Rp14.264 per dolar AS.

Sore hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, ringgit Malaysia sebesar 0,04 persen, dolar Singapura 0,08 persen, yen Jepang 0,17 persen, won Korea Selatan 0,28 persen. Di sisi lain, terdapat pula mata uang yang menguat. Selain rupiah, penguatan juga terjadi pada peso Filipina sebesar 0,04 persen, yuan China 0,06 persen, rupee India 0,21 persen, dan baht Thailand 0,26 persen.

Kemudian, mata uang negara maju juga tercatat melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,34 persen dan euro keok 0,12 persen. Sementara itu, dolar Australia menguat 0,05 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah disebabkan karena pelaku pasar fokus menanti pernyataan Gubernur bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) Jerome Powell di pertemuan tahunan bank sentral AS di Jackson Hole, AS pada Kamis (23/8), waktu setempat.

Sebab, ada kemungkinan kebijakan moneter The Fed akan bernada dovish atau melonggar seiring tanda-tanda resesi mulai terbaca di pasar keuangan AS.

“Pasar ingin mengetahui apakah bank sentral akan memberikan tanda seberapa jauh mereka siap untuk memangkas suku bunga. Pasar saat ini memperkirakan pemotongan lain dalam pertemuan pada September,” jelas Ibrahim. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Jokowi Resmi Pangkas Pajak Bunga Obligasi 5 Persen

Next Post

Dirut BPJS Kesehatan Tegaskan Iuran Tak Sesuai Hitungan

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Dirut BPJS Kesehatan Tegaskan Iuran Tak Sesuai Hitungan

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In