[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah melemah ke Rp14.399 per dolar AS atau sebesar 0,17 persen pada perdagangan pasar spot, Kamis (12/3) pagi. Sebelumnya, mata uang rupiah ada di Rp14.374 per dolar AS pada penutupan pasar, Rabu (11/3).
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,33 persen, Won Korea 0,15 persen, dan Baht Thailand 0,06 persen. Dolar Singapura melemah 0,05 persen, Lira Turki 0,05 persen, Yuan China 0,04 persen, dan Yen Jepang 0,03 persen. Dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,02 persen. Penguatan hanya terjadi pada Rupee India 0,60 persen dan Peso Filipina sebesar 0,03 persen terhadap Dolar AS.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap Dolar AS. Dolar Australia melemah sebesar 0,14 persen, Euro menguat tipis sebesar 0,02 persen. Poundsterling Inggris dan dolar Kanada berada di posisi stagnan terhadap Dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pagi ini disebabkan oleh sentimen negatif penyebaran virus corona (covid-19) secara global.
Menurut Ariston, kekhawatiran terhadap penyebaran covid-19 masih mendominasi pasar dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
“Sentimen negatif penyebaran covid-19 masih menekan aset berisiko dan menimbulkan kekhawatiran pasar,” kata Ariston.
Kendati demikian, ia merasa upaya pemerintah dari negara maju yang nyaris serentak mengumumkan rencana stimulus ekonomi telah membantu meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko.
“Tapi pasar keuangan masih volatile, kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona masih besar. Bila ekspektasi pasar terhadap stimulus tidak terpenuhi, sentimen negatif dapat terus kembali masuk ke pasar keuangan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.350 hingga Rp14.450 per dolar AS pada hari ini. (cnn)
Discussion about this post