[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp15.645 per dolar ASpada Rabu (15/4) pagi. Posisi tersebut stagnan dari Selasa (14/4) sore.
Di Asia, mayoritas mata uang berada di zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,32 persen, Yen Jepang 0,17 persen, Ringgit Malaysia 0,15 persen, Baht Thailand 0,04 persen, Peso Filipina 0,04 persen, dan Dolar Singapura 0,01 persen.
Dolar Hong Kong yang melemah 0,01 persen dari mata uang Negeri Paman Sam. Mata uang negara maju cenderung melemah dari dolar AS. Dolar Australia melemah 0,26 persen, Dolar Kanada minus 0,17 persen, Poundsterling Inggris minus 0,05 persen, Franc Swiss minus 0,01 persen. Rubel Rusia menguat 0,07 persen dan Euro Eropa 0,04 persen.
Hal ini menandakan aktivitas ekonomi mungkin akan kembali bergerak setelah ‘padam’ dalam beberapa waktu terakhir akibat penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19.
Sentimen lain datang dari proyeksi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang kembali menyatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi negatif bagi negara-negara terdampak pandemi corona. Proyeksi negatif ini akan berpengaruh ke kinerja perusahaan.
“Jadi ada dua sentimen yang bertolak belakang di pasar pagi ini,” ungkap Ariston.
Ia mengatakan tarik menarik sentimen positif dan negatif ini mungkin membawa rupiah bertahan. (cnn)
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp15.645 per dolar ASpada Rabu (15/4) pagi. Posisi tersebut stagnan dari Selasa (14/4) sore.
Di Asia, mayoritas mata uang berada di zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,32 persen, Yen Jepang 0,17 persen, Ringgit Malaysia 0,15 persen, Baht Thailand 0,04 persen, Peso Filipina 0,04 persen, dan Dolar Singapura 0,01 persen.
Dolar Hong Kong yang melemah 0,01 persen dari mata uang Negeri Paman Sam. Mata uang negara maju cenderung melemah dari dolar AS. Dolar Australia melemah 0,26 persen, Dolar Kanada minus 0,17 persen, Poundsterling Inggris minus 0,05 persen, Franc Swiss minus 0,01 persen. Rubel Rusia menguat 0,07 persen dan Euro Eropa 0,04 persen.
Hal ini menandakan aktivitas ekonomi mungkin akan kembali bergerak setelah ‘padam’ dalam beberapa waktu terakhir akibat penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19.
Sentimen lain datang dari proyeksi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang kembali menyatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi negatif bagi negara-negara terdampak pandemi corona. Proyeksi negatif ini akan berpengaruh ke kinerja perusahaan.
“Jadi ada dua sentimen yang bertolak belakang di pasar pagi ini,” ungkap Ariston.
Ia mengatakan tarik menarik sentimen positif dan negatif ini mungkin membawa rupiah bertahan. (cnn)
Discussion about this post