Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Rupiah Melemah ke Rp14.120 per Dolar AS Tertekan Perang Dagang

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-12-02
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 1 min read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.120 per dolar AS pada Senin (2/12) pagi. Posisi tersebut melemah 0,09 persen dibandingkan akhir pekan lalu.

Namun nasib rupiah tak dialami mata uang lain. Pasalnya, pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea terpantau menguat 0,24 persen, peso Filipina 0,14 persen, dan yuan China 0,06 persen.

Selanjutnya, dolar Taiwan juga menguat 0,03 persen serta dolar Singapura dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,02 persen. Pelemahan terjadi pada yen Jepang sebesar 0,17 persen, lira turki sebesar 0,03 persen, dan baht Thailand melemah tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.

Sementara dolar Hong Kong berada di posisi stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,14 persen, dolar Kanada menguat tipis 0,02 persen dan euro sebesar 0,01 persen.

Hanya Poundsterling Inggris yang terpantau melemah 0,14 persen terhadap dolar AS. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh sentimen kesepakatan dagang antara AS dan China.

Menurut Ariston, rupiah diprediksi akan semakin melemah karena aksi Presiden AS Donald Trump yang menandatangani Rancangan UU Demonstran Hong Kong pada pekan lalu.

Sebagai akibatnya, pihak China pun mengaku akan membalas tindakan AS yang menurut mereka ‘ikut campur’ terhadap keadaan internal mereka. Ariston mengatakan hal tersebut akan meminimalisir terjadinya kesepakatan dagang antara kedua pihak dan dikhawatirkan akan mempengaruhi mata uang secara global, termasuk rupiah.

“Kekhawatiran pasar masih membayangi prospek tersebut karena AS merilis UU Hong Kong. Ini akan memberikan tekanan ke rupiah,” kata Ariston.

Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.150 per dolar AS hari ini. (cnn)

KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.120 per dolar AS pada Senin (2/12) pagi. Posisi tersebut melemah 0,09 persen dibandingkan akhir pekan lalu.

Namun nasib rupiah tak dialami mata uang lain. Pasalnya, pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea terpantau menguat 0,24 persen, peso Filipina 0,14 persen, dan yuan China 0,06 persen.

Selanjutnya, dolar Taiwan juga menguat 0,03 persen serta dolar Singapura dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,02 persen. Pelemahan terjadi pada yen Jepang sebesar 0,17 persen, lira turki sebesar 0,03 persen, dan baht Thailand melemah tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.

Sementara dolar Hong Kong berada di posisi stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,14 persen, dolar Kanada menguat tipis 0,02 persen dan euro sebesar 0,01 persen.

Hanya Poundsterling Inggris yang terpantau melemah 0,14 persen terhadap dolar AS. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh sentimen kesepakatan dagang antara AS dan China.

Menurut Ariston, rupiah diprediksi akan semakin melemah karena aksi Presiden AS Donald Trump yang menandatangani Rancangan UU Demonstran Hong Kong pada pekan lalu.

Sebagai akibatnya, pihak China pun mengaku akan membalas tindakan AS yang menurut mereka ‘ikut campur’ terhadap keadaan internal mereka. Ariston mengatakan hal tersebut akan meminimalisir terjadinya kesepakatan dagang antara kedua pihak dan dikhawatirkan akan mempengaruhi mata uang secara global, termasuk rupiah.

“Kekhawatiran pasar masih membayangi prospek tersebut karena AS merilis UU Hong Kong. Ini akan memberikan tekanan ke rupiah,” kata Ariston.

Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.150 per dolar AS hari ini. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Emas Antam Turun ke Rp764 Ribu per Gram

Next Post

BPS: Inflasi November 0,14 Persen, Turun Dibanding Bulan Lalu

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

BPS: Inflasi November 0,14 Persen, Turun Dibanding Bulan Lalu

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In