[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp14.040 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Selasa (22/10) sore. Posisi tersebut menguat 0,28 persen dibandingkan penutupan Senin (21/10), Rp14.080 per dolar AS.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.058 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin, Rp14.132 per dolar AS. Hari ini, nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp13.998 – Rp14.072 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina keok 0,24 persen, ringgit Malaysia 0,17 persen, yuan China 0,12 persen, bath Thailand 0,12 persen, dolar Singapura 0,1 persen, dan dolar Taiwan 0,04 persen. Yen Jepang menguat 0,07 persen terhadap dolar AS. Kondisi serupa juga terjadi pada won Korea sebesar 0,17 persen, rupee India 0,34 persen, dan lira Turki 0,36 persen. Adapun kurs dolar Hong Kong tercatat stagnan.
Mayoritas kurs tercatat melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,17 persen, dolar Australia melemah 0,12 persen, dan euro 0,09 persen. Penguatan terjadi pada kurs dolar Kanada sebesar 0,04 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pengumuman kembalinya Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan Kabinet Kerja Jokowi Jilid 2 memberikan sentimen positif ke rupiah.
“Sri Mulyani dianggap mempunyai kemampuan yang mumpuni oleh pasar untuk mengawal kebijakan fiskal Jokowi,” ujar Ariston.
Dari sisi eksternal, sentimen positif dari konfirmasi Presiden AS Donald Trump dan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Le Yucheng terkait optimisme perjanjian dagang fase 1 AS-China juga memberikan sentimen positif kepada rupiah. Rencananya, perjanjian fase I kedua negara akan diteken pada November 2019. (cnn)
Discussion about this post