KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp13.994 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (12/9) sore. Posisi ini menguat 0,47 persen dibanding penutupan pada Rabu (11/9) yakni Rp14.060 per dolar AS.
Sementara itu kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.052 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin yakni Rp14.063 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah berada di dalam rentang Rp13.988 per dolar AS hingga Rp14.054 per dolar AS.
Sore hari ini, hampir seluruh mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong menguat 0,12 persen, ringgit Malaysia menguat 0,26 persen, dolar Singapura menguat 0,3 persen, dan won Korea Selatan 0,35 persen.
Kemudian, yuan China menguat 0,37 persen, peso Filipina menguat 0,4 persen, rupee India menguat 0,47 persen, dan baht Thailand menguat 0,47 persen. Di kawasan Asia, hanya yen Jepang yang melemah terhadap dolar AS yakni mencapai 0,05 persen.
Selain itu, pelaku pasar juga masih berharap Bank Sentral Eropa melakukan pelonggaran kebijakan moneter di dalam pertemuan Kamis (12/9) esok. Pelaku pasar masih yakin bahwa otoritas moneter Eropa akan melunak untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi di benua biru tersebut.Mata uang negara maju seperti euro menguat 0,14 persen dan dolar Australia menguat 0,23 persen. Namun, poundsterling Inggris melemah 0,04 persen terhadap dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah terdorong sinyal damai perang dagang pada hari ini. Utamanya, setelah AS dan China sama-sama menahan diri untuk mengenakan tambahan tarif impor.
Kemarin, China mengecualikan 16 produk AS dari pengenaan tarif impor tambahan. Ternyata, langkah itu disambut Presiden AS Donald Trump yang juga menunda kenaikan tarif bagi produk impor senilai US$250 miliar dari 1 Oktober menjadi 16 Oktober mendatang.
“Langkah ini meredakan ketegangan antara kedua belah pihak jelang pembicaraan langsung di Washington DC bulan depan,” jelas Ibrahim, Kamis (12/9).
“Investor hampir secara universal mengharapkan penurunan suku bunga pada pertemuan ECB hari Kamis,” jelas dia. (cnn)
Discussion about this post