[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.080 per dolar AS pada Senin (21/10) sore. Posisi tersebut menguat 0,47 persen dibandingkan Jumat (18/10) lalu, Rp14.148 per dolar AS.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.132 per dolar AS atau menguat dibanding Jumat lalu di Rp14.140 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea menguat 0,80 persen, peso Filipina 0,36 persen, dolar Singapura 0,32 persen, dan yuan China 0,13 persen. Penguatan terhadap dolar AS juga dialami oleh ringgit Malaysia sebesar 0,12 persen, rupee India 0,03 persen dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
mata uang di Asia yang melemah terhadap dolar AS hanya baht Thailand dan yen Jepang, dengan pelemahan masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,11 persen.
Di negara maju, pergerakan mata uang terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dolar Australia menguat 0,29 persen, sementara euro melemah 0,07 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah dipengaruhi sentimen positif dari potensi kesepakatan brexit antara Inggris dan Irlandia.
“Brexit ada potensi kesepakatan, sehingga memberikan sentimen positif terhadap aset beresiko dan juga rupiah,” kata Ariston.
Dari sisi domestik, lanjut ariston, pasar bereaksi terhadap pembentukan kabinet baru kepemimpinan Jokowi Periode ke dua.
“Gambaran kabinet jokowi yang terbaru juga membuat pasar memberikan respon positif, perkirakan pergerakan rupiah akan terus menguat, di kisaran Rp14.150 sampai dengan Rp14.000 pada hari ini ” tuturnya. (cnn)
Discussion about this post