[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.695 per dolar AS pada Selasa (11/2) pagi. Posisi tersebut menguat 0,12 persen dibandingkan sesi penutupan Senin (10/2) kemarin.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap Dolar AS. Baht Thailand melemah 0,11 persen, Ringgit Malaysia 0,07 persen, Lira Turki dan Yen Jepang yang menguat tipis 0,02 persen. Pelemahan terjadi pada Won Korea sebesar 0,04 persen terhadap Dolar AS.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar melemah terhadap Dolar AS. Poundsterling Inggris dan Dolar Kanada sama-sama melemah dengan nilai sebesar 0,01 persen, Euro yang melemah sebesar 0,02 persen, dan Dolar Australia sebesar 0,05 persen terhadap Dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah pagi ini disebabkan oleh sentimen tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang menurun.
“Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang turun lagi di bawah 1,6 persen bisa menahan pelemahan rupiah dan mungkin mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS,” kata Ariston.
Kendati demikian, Ariston menilai penguatan tersebut tak berlangsung lama. Pasalnya, kekhawatiran pasar atas penyebaran wabah Virus Corona akan membebani rupiah.
“Ini berpotensi menekan rupiah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.670 hingga Rp13.720 per dolar AS pada hari ini.(cnn)
Discussion about this post