Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Sentimen Perang Dagang, Rupiah Keok ke Rp14.079 per Dolar AS

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-11-13
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.079 per dolar AS pada perdagangan pasarspot, Rabu (13/11) sore. Kurs mata uang garuda tercatat melemah 25 poin atau 0,18 persen dibandingkan perdagangan Selasa (12/11) lalu, yakni Rp14.054 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.082 per dolar AS yang juga melemah dibandingkan posisi Selasa (12/11), yakni Rp14.059 per dolar AS. Hari ini rupiah bergerak di rentang Rp14.070-14.086 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,55 persen, rupee India melemah 0,40 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,27 persen.

Peso Filipina juga melemah 0,17 persen, yuan China melemah 0,12 persen, serta yen Jepang melemah sebesar 0,12 persen. Lebih lanjut, dolar Singapura dan dolar Hong Kong masing-masing melemah 0,04 dan 0,02 persen terhadap dolar AS. Sementara, penguatan hanya terjadi pada lira Turki sebesar 0,12 persen, dan baht Thailand sebesar 0,38 persen.

Mayoritas nilai tukar melemah terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris dan euro sama-sama melemah sebesar 0,08 persen, dan dolar Kanada juga melemah sebesar 0,17 persen. Hanya dolar Australia yang menguat tipis sebesar 0,01 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen negatif dari pidato Trump yang menyatakan tidak akan menjanjikan untuk menghapus semua tarif terhadap China. Pernyataan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang masih akan berlanjut.

Sementara di sisi domestik, Ibrahim menilai sentimen yang menahan pelemahan rupiah datang dari strategi baru pemerintah dan Bank Indonesia untuk mencoba dalam mengerek perekonomian.

Strategi baru itu, menurut Ibrahim, terkait perkembangan ekonomi syariah yang bertumpu pada pengembangan di lini pesantren, UMKM, industri pariwisata, industri halal yang akan menggapai seluruh lapisan masyarakat yang belum memiliki akses terhadap produk dan jasa keuangan. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Sektor Pertambangan Tekan IHSG ke Level 6.142

Next Post

Pelemahan Harga Batu Bara Bayangi Pergerakan IHSG

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Pelemahan Harga Batu Bara Bayangi Pergerakan IHSG

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In