[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pandemi virus corona (Covid-19) berdampak sangat luas, bahkan hingga sektor ekonomi dan politik.
“Namun, kita melihat pandemi Covid-19 menimbulkan (efek) domino yang luar biasa. Masalah kesehatan menjadi masalah sosial, masalah ekonomi, masalah keuangan, dan masalah politik,” katanya dalam diskusi virtual yang digagas oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sri Mulyani pun memaparkan, Indonesia tentu mengalami peningkatan dari jumlah kasus Covid-19 seiring dengan jumlah tes yang ditingkatkan.
Ia mengatakan, saat Covid-19 melanda Indonesia di awal Maret 2020, jumlah rapid test ataupun PCR hanya sekitar 1.000 orang.
Rendahnya tes saat itu, kata dia, disebabkan Indonesia masih mengimpor alat rapid test dan PCR.
Namun, ucapnya, sekarang Indonesia sudah bisa melakukan tes dengan alat buatan dalam negeri sebanyak 15.000 tes per hari sehingga dapat orang yang terindikasi dan terdeteksi terpapar virus Covid-19 makin banyak.
“Namun, apa pun yang dilihat tetap pusat penyebaran Covid di Indonesia adalah berada di Jawa, terutama di DKI sekarang bergeser ke Jawa Timur,” ucapnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, penyebaran Covid-19 di Jawa membawa konsekuensi. Sebab, Pulau Jawa motor utama penggerak perekonomian Indonesia.
“Padahal, daerah-daerah ini penyumbang PDB terbesar di Indonesia. DKI 18 persen, Jawa Timur 14,9 persen dari PDB-nya, Jawa Barat 13,4 persen, Jawa Tengah 8,6 persen,” katanya.
“Sehingga, pada saat kita menghadapi dampak Covid-19 dari sisi kesehatan, kita langsung lihat ke dalam dampak ekonominya, karena mereka adalah pusat-pusat ekonomi,” sambung Sri Mulyani. (msn)
Discussion about this post