KeuanganNegara.id- Output industri Jepang turun melebihi perkiraan pada Agustus kemarin. Berdasarkan data resmi pemerintah Jepang, output industri turun 1,2 persen pada Agustus kemarin.
Penurunan tersebut lebih cepat jika dibandingkan dengan perkiraan pasar yang hanya meramal turun 0,5 persen. Padahal, output industri Jepang naik sebesar 1,3 persen pada Juli lalu.
Data menunjukkan pelemahan output industri tersebut dipicu pelemahan produksi besi dan baja, peralatan produksi pabrik dan mobil.
Dalam sebuah data terpisah pada Senin penjualan ritel naik 2 persen pada Agustus. Peningkatan penjualan ritel tersebut terjadi jelang kenaikan pajak penjualan dari 8 persen menjadi 10 persen pada 1 Oktober mendatang.
Meskipun demikian, data peningkatan data penjualan ritel tersebut tidak bisa menutupi sinyal output industri di Jepang yang turun.
Penurunan output industri tersebut memberikan sinyal bahwa ekonomi dan manufaktur Negeri Sakura tersebut sedang menghadapi tekanan hebat akibat perang dagang antara AS dengan China.
Data output industri tersebut lebih melukiskan ekonomi Jepang sedang suram. Pasalnya, ekonomi Jepang bergantung pada ekspor.
Penurunan output industri menggarisbawahi tekanan yang meluas di sektor manufaktur dari melambatnya pertumbuhan global.
Discussion about this post