KeuanganNegara.id- Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve Jerome Powell tidak menyampaikan banyak hal mengenai ‘masa depan’ tingkat suku bunga tahun ini dalam acara Simposium Ekonomi The Fed di Kansas, Jumat (23/8).
Tokoh yang seharusnya memiliki reputasi dan wewenang paling besar untuk menentukan arah suku bunga acuan AS itu enggan memberi pernyataan apapun dalam sambutannya. Alasannya, mungkin karena Powell tidak benar-benar tahu sehingga tak ingin memberi sinyal yang mengikat.
Dilansir dari Reuters, para pembuat kebijakan Bank Sentral AS, bahkan yang mendukung penurunan suku bunga sebelumnya, enggan memberi informasi lebih banyak terkait pergerakan suku bunga.
Sejak The Fed memangkas suku bunga Juli, perekonomian AS kini terlihat muram. Ketidakpastian bisnis AS semakin meningkat, setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor tambahan terhadap China, tetapi kemudian menunda pengenaan pajak baru itu hingga Desember.
Secara global, beberapa bank sentral memangkas suku bunga dan beberapa negara dianggap berpotensi jatuh dalam resesi.
Dalam akun Twitternya, Trum mencuit “Perekonomian berjalan sangat baik. Bank Sentral dapat dengan mudah membuatnya menjadi Pengaturan Catatan!”. “Jadilah awal (untuk perubahan), bukan terlambat. Biarkan Amerika menang besar, daripada hanya menang!”
Para investor masih memiliki harapan bahwa bank sentral akan merangsang perekonomian dengan bertaruh Bank Sentral akan menurunkan lagi biaya pinjaman pada pertemuan kebijakan selanjutnya. (cnn)
Discussion about this post