[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah kembali melemah ke Rp14.640 per dolar AS atau sebesar 0,81 persen pada perdagangan pasar spot, Jumat (13/3) pagi. Sebelumnya, mata uang rupiah ada di kisaran Rp14.522 per dolar AS pada penutupan pasar, Kamis (12/3).
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea melemah 1,53 persen, Dolar Taiwan 0,53 persen, dan Ringgit Malaysia 0,41 persen. Peso Filipina 0,34 persen, Baht Thailand 0,34 persen, Yen Jepang 0,32 persen. Dolar Singapura 0,16 persen. Hanya Lira Turki 0,07 persen dan Dolar Hong Kong 0,02 persen yang menguat terhadap Dolar AS.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap Dolar AS. Poundsterling Inggris dan Euro sama-sama melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,30 persen dan 0,13 persen, Dolar Kanada sebesar 0,05 persen. Dolar Australia menguat 0,95 persen terhadap Dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pagi ini masih dilanjutkan karena status pandemi virus corona (covid-19) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut Ariston, sentimen pasar memburuk setelah WHO menyatakan pandemi untuk wabah corona. Hal tersebut tercermin dari harga aset-aset berisiko, seperti saham yang jatuh.
“Indeks Dow Jones turun 10 persen, Indeks saham Asia turun lebih dari 5 persen. Pagi ini Nikkei sudah turun lebih dari 8 persen. Ini bisa memberikan tekanan untuk rupiah hari ini,” kata Ariston.
Ariston mengatakan saat ini pasar tengah menunggu kebijakan-kebijakan stimulus baru dari negara-negara besar, seperti AS demi meredam kekhawatiran pasar dan mengurangi dampak negatif wabah corona terhadap perekonomian.
Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.450 hingga Rp14.650 per dolar AS pada hari ini. (cnn)
Discussion about this post