[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Dana Moneter Internasional(IMF) menilai pemulihan ekonomi Indonesia memiliki prospek positif di tahun ini. Berbagai kebijakan yang diambil oleh otoritas terkait dinilai mampu meredam dampak ekonomi dari pandemi covid-19 yang melanda sejak 2020.
Dewan Eksekutif IMF menyebut fundamental Indonesia yang kuat dan rekam jejak kebijakan makroekonomi yang hati-hati telah berkontribusi pada ketahanan ekonomi. Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 4,8 persen tahun ini dan menjadi enam persen di 2022.
“Para direktur mencatat bahwa kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung bersama dengan perkiraan peningkatan investasi publik akan membantu mendorong pemulihan ekonomi,” tulis keterangan resmi IMF, Rabu, 3 Maret 2021.
Meski begitu, IMF mengamati bahwa risiko terhadap prospek cenderung turun, terutama karena ketidakpastian domestik dan globalyang terkait dengan pandemi. Namun, dimulainya program vaksinasi oleh pemerintah dinilai akan menjadi dorongan positif.
“Indonesia memiliki ruang kebijakan makroekonomi untuk memberikan dukungan tambahan jika terjadi risiko penurunan. Namun langkah-langkah untuk mendorong transparansi dan memastikan efektivitas pengeluaran terkait pandemi juga disambut baik,” lanjut IMF.
Selain itu, kebijakan moneter yang akomodatif, bergantung pada prospek inflasi juga dipandang IMF sebagai hal yang tepat. Kombinasi kebijakan suku bunga yang lebih rendah dan pembelian obligasi pemerintah oleh Bank Indonesia (BI) sebagai hal positif.
Di sisi lain, sistem perbankan yang stabil tetap harus didukung dengan pemantauan berkelanjutan atas kualitas aset bank. Kebijakan pencadangan kerugian pinjaman akan sangat penting bagi kemampuan bank untuk mengatasi setiap penurunan kualitas aset.
Reformasi kebijakan yang dilakukan pemerintah juga mendapat respons positif dari para Dewan Eksekutif IMF. Mereka menyambut baik dorongan otoritas untuk reformasi struktural dengan Undang-Undang Cipta Kerja, serta rencana untuk menutup kesenjangan infrastruktur.
“Mereka mendorong pihak berwenang untuk mempertahankan momentum reformasi, dengan fokus pada pengembangan strategi pendapatan pemerintah jangka menengah, pendalaman keuangan dan digitalisasi, serta mendorong ekonomi yang lebih hijau dan mengatasi tantangan terkait perubahan iklim,” tutup IMF.(msn)
Discussion about this post