[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menyuntik modal ke PT Bank Royal Indonesia (Bank Royal) sebesar Rp700 miliar. Tambahan modal tersebut di luar transaksi akuisisi senilai hampir Rp1 triliun yang dilakukan pada 16 April 2019 lalu.
“(Ditambah modal) Rp700-an miliar lah,” ungkap Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja.
Jahja menuturkan tambahan modal itu bertujuan untuk membuat Bank Royal naik kelas dari Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) I menjadi BUKU II. Pasalnya, BCA tengah mengkaji Bank Royal untuk fokus ke segmen perbankan digital.
“Kami nanti lihat kebutuhannya, jadi kalau memang butuh untuk cepat ekspansi ya kami akan tambah modal,” tuturnya.
Dengan penandatangan akta jual beli tersebut, BCA resmi memiliki 99,99 persen saham Bank Royal. Sedangkan BCA Finance menggenggam 0,01 persen dari total saham Bank Royal. Direktur BCA Subur Tan menuturkan akuisisi Bank Royal bertujuan melengkapi layanan perbankan BCA.Untuk masuk dalam BUKU II, bank umum harus memiliki modal inti antara Rp1 triliun-Rp5 triliun. Sementara itu, modal inti Bank Royal saat diakuisisi BCA kurang lebih Rp300 miliar. Dengan demikian, sebagai pemilik baru harus menyuntikkan modal kepada Bank Royal.
BCA beserta anak usahanya, BCA Finance membeli sebanyak 2.872.000 saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual dalam Bank Royal. Nilai transaksi saham itu maksimum Rp1 triliun.
BCA sendiri telah merampungkan akuisisi Bank Royal pada Senin (4/11). Penandatangan perjanjian akta jual beli saham dilakukan setelah BCA mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dalam jangka panjang, akuisisi ini juga diharapkan dapat memberikan added value yang berkesinambungan bagi semua stakeholders,”katanya. (cnn)
Discussion about this post