KeuanganNegara.id -Investor asing (nonresiden) masih enggan menanamkan modalnya di pasar keuangandomestik. Hal ini terlihat dari data transaksi 14-17 September 2020 yang dilaporkan Bank Indonesia (BI), bahwa nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto (capital outflow) sebesar Rp4,64 triliun.
Minggatnya modal asing dari pasar keuangan domestik terjadi di semua portofolio. Di pasar saham investor asing menarik modalnya hingga sebanyak Rp2,84 triliun, sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dana-dana asing pulang kampung sebesar Rp1,80 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2020 (year to date/ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp168,27 triliun,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko yang tertuang dalam perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, Jumat, 18 September 2020.
Adapun premi risiko ataucredit default swap(CDS) Indonesia lima tahun naik ke 92,15 bps per 17 September 2020 dari 91,16 bps per 11 September 2020. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya, jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Meskipun demikian, minggatnya dana asing di pasar keuangan RI justru berbanding terbalik dengan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Mata uang Garuda tersebut mengalami penguatan.
Pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, rupiah berada di posisi Rp14.750 per USD, menguat bila dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis, 17 September 2020 di level Rp14.820 per USD.
Adapun pada penutupan perdagangan akhir pekan ini nilai tukar rupiah menguat signifikan. Mengutip dataBloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat ke posisi Rp14.735 per USD dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.832 per USD.
Mata uang Garuda tersebut menguat 97 poin atau setara 0,66 persen. Rentang gerak harian rupiah berada di level Rp14.729 per USD sampai Rp14.767 per USD.
Menukil dataYahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.730 per USD. Rupiah menguat sebanyak 145 poin atau setara 0,97 persen, dari Rp14.875 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Berdasarkan data kurs referensiJakarta Interbank Spot Dolar Rate(Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.768 per USD atau menguat signifikan sebanyak 110 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.878 per USD.
Bank Indonesia memastikan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tutup Onny. (msn)
Discussion about this post