[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing kabur dari Indonesia sebesar Rp8,04 triliun. Dana asing minggat imbas melonjaknya kasus positif covid-19 saat pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan para pemodal asing menjual investasinya di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp7,51 triliun dan di pasar saham sebanyak Rp531,66 miliar. Hal ini menyebabkan capital outflowsebesar Rp8,04 triliun.
Onny membeberkan, rupiah pada akhir perdagangan Kamis, 11 Juni 2020, ditutup melemah di level Rp13.950 per USD. Imbal hasil (yield) SBN untuk tenor 10 tahun naik ke 7,16 persen, Indeks Dolar (DXY) melemah ke level 96,73, dan yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 0,669 persen.
Kondisi pelemahan ini berlanjut di perdagangan Jumat pagi yang dibuka pada level Rp14.000 per USD. Sementara pada saat yang sama imbal hasil SBN untuk tenor 10 tahun stabil di 7,30 persen.
Dalam penutupan perdagangan akhir pekan ini, pergerakan rupiah melemah tajam. Mengutip dataBloomberg, nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp14.133 per USD dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.020 per USD.
Mata uang Garuda tersebut melemah 113 poin atau setara 0,81 persen. Sedangkan rentang gerak harian rupiah berada di level Rp14.060 per USD sampai Rp14.213 per USD.
Mengutip dataYahoo Finance, rupiah diperdagangkan di level Rp14.009 per USD. Sedangkan menukil data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.257 per USD atau mengalami pelemahan 243 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.014 per USD.(msn)
Discussion about this post