[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Februari 2021 tercatat sebesar 0,33 persen secara bulan ke bulan (mtm). Kondisi itu dipengaruhi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84 persen.
“Inflasi bulanan Sulsel pada Februari 2021 masih terkendali dan sesuai dengan sasaran target ” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Budi Hanoto, di Makassar, dilansir dari Antara, Jumat, 5 Maret 2021.
Dia mengatakan inflasi Sulsel pada Februari 2021 tercatat sebesar 0,33 persen (mtm), sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,29 persen (mtm).
Sementara secara bulanan, inflasi Sulsel dipengaruhi terutama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,84 persen (mtm) serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan inflasi sebesar 0,24 persen (mtm) dan kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,21 persen (mtm).
“Inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau dipengaruhi dengan kenaikan harga komoditas yaitu cabai rawit dan ikan bandeng,” katanya.
Peningkatan harga cabai rawit diperkirakan karena meningkatnya permintaan serta terbatasnya pasokan karena tertundanya jadwal panen dan kenaikan harga ikan bandeng dipengaruhi berkurangnya pasokan karena panen dini pada akhir 2020.
Hal itu dibenarkan salah seorang penjual cabai di Pasar Terong, Makassar Daeng Sangkala. “Harga cabai sejak akhir 2020 terus naik hingga selanjutnya. Sementara itu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dipengaruhi kenaikan upah asisten rumah tangga diperkirakan karena penyesuaian tahunan,” pungkasnya.(msn)
Discussion about this post