[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) memprediksi perkembangan indeks harga konsumen (IHK) sepanjang Januari 2021 akan terjadi inflasisebesar 0,37 persen (mtm). Tingkat perkembangan harga ini tercermin dari data survei pemantauan harga (SPH) yang dilaporkan 46 kantor perwakilan BI hingga pekan pertama bulan ini.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,37 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,67 persen (yoy). Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam rilis perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah.
Adapun penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,10 persen (mtm), tempe dan tahu masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm), cabai merah dan tarif angkutan antarkota masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm).
Lalu daging ayam ras, ikan kembung, kacang panjang, bayam, kangkung, ikan tongkol, daging sapi, emas perhiasan, nasi dengan lauk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar minus 0,05 persen (mtm) dan bawang merah sebesar minus 0,01 persen (mtm),” jelasnya.
Terkait hal tersebut Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Termasuk melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” pungkas Erwin. (msn)
Discussion about this post