KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada keseluruhan tahun 2021 akan berada di kisaran 1,0% hingga 2,0% dari PDB.
CAD ini melebar dari capaian CAD di sepanjang tahun lalu yang sebesar US$ 4,7 miliar atau setara 0,4% dari PDB.
“Kami perkirakan CAD akan tetap rendah, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang diperkirakan terus berlanjut pada tahun ini,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (25/5).
Pada kuartal I-2021, CAD tercatat sebesar US$ 1,0 miliar atau setara 0,4% PDB, dipengaruhi oleh kenaikan impor seiring perbaikan ekonomi domestik di tengah peningkatan kinerja ekspor.
Perbaikan ekspor pada kuartal pertama tahun ini terjadi pada hampir semua komoditas utama, di antaranya crude palm oil (CPO), batubara, serta besi dan baja. Seiring dengan hal itu, transaksi modal dan finansial menaglami surplus didorong oleh net inflows investasi portofolio sebesar US$ 4,9 miliar.
Dengan CAD yang rendah dan surplus neraca transaksi modal dan finansial, maka Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2021 tercatat surplus US$ 4,1 miliar.
Discussion about this post