[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Pemerintah mengumumkan program vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada Januari 2021 dan dilaksanakan secara bertahap hingga beberapa bulan setelahnya. Vaksinasi akan diberikan gratis dengan memakai anggaran dari pos-pos lain yang dianggap kurang mendesak.
Dimulainya proses vaksinasi ini disambut baik oleh Bank Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan dengan dimulainya vaksinasi maka perekonomian diharapkan bakal bergerak dan pulih kembali.
“Jadi kita tahu bahwa vaksin itu sudah mulai dan pastinya akan dimulai. Jadi untuk mobilitas manusia itu dalam kegiatan ekonomi akan mulai lebih bergerak lagi,” ujar Perry dalam December 2020 IEP Virtual Launch, Kamis (17/12).
Untuk itu momentum dimulainya vaksinasi ini menurut Perry juga akan dibarengi oleh lima respons kebijakan BI. Pertama, BI melihat bahwa sektor produktif terutama ekspor akan mulai membaik. Khususnya untuk ekspor pangan, pertambangan dan industri. Membaiknya sektor produktif ini menurutnya juga akan didorong dengan paket stimulus fiskal dan bansos yang masih akan berlanjut di tahun depan.
“Memang respons tetap adalah untuk bisa membantu dalam hal kredit dan finansial di mana Menteri Keuangan, BI, OJK dan juga KSSK itu berkoordinasi. Supaya bisa membantu dalam memberikan pinjaman dan memberikan sinyal baik bagi ekonomi,” ujarnya.
Kemudian kebijakan keempat yaitu adalah dilanjutkannya stimulus moneter dari Bank Sentral. Adapun kebijakan ini tercermin dari ditetapkannya suku bunga rendah. Menurut Perry, suku bunga akan ditahan di level rendah hingga BI melihat ada pemulihan.
“Dengan kebijakan kami ini penting sekali untuk pemulihan ekonomi bahwa kami akan berikan likuiditas yang memadai kami berikan QE 682 atau 4,4 persen terhadap PDB, yang merupakan paling besar dari negara berkembang,” ujarnya.
Kemudian Perry mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan penyediaan likuiditas.
“Dan kami juga terus mencoba untuk bisa merumuskan kebijakan dengan mendukung sektor produktif termasuk juga untuk UMKM. Jadi ini kebijakan dari kami untuk bisa melanjutkan memberikan stimulus moneter,” ujarnya.(msn)
Discussion about this post