Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

BPS Catat Inflasi pada Oktober 0,07% usai Deflasi Tiga Bulan Beruntun

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-11-02
inNasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Badan Pusat Statistik mengumumkan Indeks Harga Konsumen mengalami kenaikan atau inflasi pada Oktober sebesar 0,07%, setelah deflasi selama tiga bulan sebelumnya secara berturut-turut. Inflasi disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, inflasi terjadi di 66 kota yang disurvei, sedangkan 24 kota mengalami deflasi. inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember sebesar 0,01%. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Monokwari sebesar 1,81%, sedangkan terendah di Surabaya sebesar 0,02%.

“Sesudah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi, kita mengalami inflasi tipis pada Oktober 0,07%. Dengan demikian, inflasi sepanjang tahun ini atauyear to datemencapai 0,95% dan inflasi tahunan sebesar 1,44%,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers pengumuman inflasi melalui streaming video, Senin (2/10).

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, sebanyak enam kelompok mengalami inflasi sedanglam lima kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan dan minuman sebesar 0,29%, disusul oleh kelompok penyediaan makanan dan restoran sebesar 0,19% dan kesehatan 0,15%.

“Sementara deflasi terjadi pada kelompok pertmahan dan perlengkapan rumah tangga, transportasi, informasi dan komunikasi, serta perawatan pribadi,” ujar Suhariyanto.

Suhariyanto menjelaskan, komoditas yang memberikan andil besar inflasi pada kelompok makanan dan minuman adalah cabai merah yang memberikan andil inflasi 0,09%, bawang merah 0,02%, dan minyak goreng 0,09%. Sementara beberapa komoditas lain seperti daging ayam ras memberikan andil deflasi sebesar 0,02% dan beberapa jenis buah sebesar 0,01%.

“Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar mengalami deflasi 0,04% karena ada penurunan tarif listrik. Sedangkan transportasi deflasi 0,14% terutama karena penurunan tarif angkutan udara sebesar 0,02%,” katanya.

Pada kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran, menurut Suhariyanto, terjadi inflasi sebesar 0,19% karena harga nasi dan lauk pauk memberikan andil inflasi 0,01%. Sementara kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami deflasi 0,11% karena penurunan harga emas perhiasan.

Adapun berdasarkan komponennya, menurut Suhariyanto, inflasi harga bergejolak yang paling besar 0,4% sementara inflasi inti hanya 0,04% dan harga diatur epemrintah deflasi 0,15%.

Realisasi inflasi ini tak berbeda jauh dengan proyeksi Bank Indonesia dan sejumlah ekonom. Berdasarkan survei pengamatan harga pangan hingga pekan keempat, BI memproyeksi terjadi inflasi sebesar 0,08%.

Pengamat Ekonomi Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memperkirakan terjadi inflasi pada bulan oktober karena permintaan masyarakat mulai meningkat seiring pembukaan sektor-sektor perekonomian. “Di sisi lain, mulai berdampaknya transfer dana stimulus oleh pemerintah kepada rumah-rumah tangga dinilai ia turut mempengaruhi naiknya inflasi pada perekonomian RI,” kata Eric dalam risetnya, akhir pekan lalu.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyebut inflasi terjadi karena ada peningkatan pada komponen harga bergejolak serta inflasi harga diatur pemerintah. Menurut perkiraan Josua, kenaikan inflasi harga bergejolak terindikasi dari tren kenaikan harga dari sebagian besar komoditas pangan, antara lain daging ayam yang naik 2% secara bulanan, daging sapi 0,1%, bawang merah 7,6%, bawang putih 1,1%, cabai merah 28,1%, cabai rawit 6,8%, dan minyak goreng 1,1%.

Meski demikian, terdapat beberapa komoditas pangan yang harganya turun seperti beras 0,1% dan telur ayam 1,7%. Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah cenderung meningkat didorong oleh kenaikan tarif transportasi udara pada akhir bulan Oktober. “Ini bertepatan dengan libur cuti bersama,” ujar Josua.

Sementara itu, Josua menilai inflasi inti dipengaruhi mulai meningkatnya permintaan masyarakat. Meskipun, tertahan oleh mulai stabilnya inflasi pendidikan dibandingkan bulan September yang lalu serta penurunan harga emas.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Dongkrak Ekspor Produk Halal Indonesia, Ini Sederet Strategi Menteri Agus Suparmanto

Next Post

Sri Mulyani Minta PLN Gunakan PMN untuk Pengembangan Energi Terbarukan

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Sri Mulyani Minta PLN Gunakan PMN untuk Pengembangan Energi Terbarukan

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In