KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,5% pada pertemuan bulan ini.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, inflasi memang cenderung terjaga dan relatif rendah. Begitu pula surplus neraca perdagangan berlanjut sehingga menjaga defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Namun, BI perlu waspada akan risiko eksteral yang bisa memengaruhi kondisi stabilitas eksternal Indonesia.
“Ini bisa berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah dan masih perlu diantisipasi,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6).
Faisal juga mengatakan, saat ini arah kebijakan BI juga sedang menunggu hasil pertemuan Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), apakah The Fed akan mempertahankan kebijakan dovish atau mengubah kebijakan menuju normalisasi.
Namun sejauh ini, Faisal masih memperkirakan BI belum mengubah arah kebijakannya dengan tetap memberikan suku bunga longgar.
Discussion about this post