[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bakal menghentikan rencana pembuatan super holding BUMN. ia menyebut nantinya pemerintah hanya akan membuat subholding BUMN berisi pengelompokan BUMN.
“Super holding ditiadakan, tapi (menjadi) subholding BUMN,” kata Erick di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, Jakarta.
Erick menyebut pembuatan klaster tersebut akan mempermudah pengawasan terhadap perusahaan pelat merah yang jumlahnya banyak. Targetnya, pemerintah akan membuat 20 klaster BUMN. Klaster tersebut nantinya akan diawasi oleh dua wakil menteri BUMN.
“Tidak mungkin wamen-wamen saya dengan 142 BUMN memegang masing-masing. Nantinya masing-masing wamen pegang 7 sampai 8 subholding BUMN,” kata Erick.
Di antara 20 klaster tersebut, Erick berencana untuk membuat klaster dead weight. Klaster tersebut nantinya diisi BUMN yang kondisi keuangannya sekarat.
Ia menyebut pembuatan klaster ini akan mempermudah pengawasan perseroan yang terlilit masalah keuangan.
Pembentukan super holding BUMN sebelumnya sempat disampaikan Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 lalu. Jokowi mengatakan pembentukan super holding BUMN diperlukan untuk memudahkan perusahaan pelat merah berkembang.
“Kita akan membangun holding-holding BUMN, konstruksi dan karya, migas, kemudian yang berkaitan dengan pertanian dan perkebunan. Nantinya akan ada super holding,” ujarnya dalam debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan. (cnn)
Discussion about this post