KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai penurunan kinerja himpunan bank negara atau Himbara di masa pandemi Covid-19 saat ini cukup wajar.
Pasalnya, Himbara selama ini diharapkan mampu membantu pemulihan ekonomi nasional melalui bantuan kepada usaha mikro kecil dan menegah (UMKM), di antaranya lewat restrukturisasi bunga dan pinjaman pokok. Melalui program pemerintah, restrukturisasi kredit dan pinjaman pokok Himbara mencapai Rp 470 triliun.
“Karena itu jangan kaget, kalau bank Himbara, ininya (kinerjanya) tergerus. Tetapi, ini kan memang penugasan yang harus kita tolong,” kata Erick Thohir.
Namun begitu, ia yakin performa himbara akan terus meningkat di masa depan tercermin dari langkah pemerintah untuk melakukan konsolidasi beberapa lembaga pembiayaan dan bank. “Kemarin, kita konsolidasikan BRI, PNM, dan juga Pegadaian, supaya menjadi satu data base. Sehingga dengan sistem satu base ini, kita bisa meningkatkan pengusaha naik kelas,” ucap Erick Thohir.
Lebih jauh Erick menjelaskan, dengan konsolidasi bank dan lembaga pembiayaan ini, UMKM bisa menikmati tawaran fasilitas pinjaman mulai dari Rp 2 juta hingga lebih dari Rp 50 juta. Hal ini diharapkan dapat membantu para UMKM yang saat ini sangat terpukul oleh krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Adapun Kementerian BUMN memiliki dua program untuk mendorong UMKM, salah satunya dengan melibatkan para UMKM untuk pengadaan barang atau belanja modal di BUMN.
Pada 2020 ini diawali dengan 9 perusahaan seperti Telkom dan BRI, untuk 8 jenis pengadaan, seperti pengadaan makanan, furnitur, perjalanan hingga sewa peralatan. “Kami akan terus tingkatkan untuk seluruh BUMN yang jumlahnya pada 2021 menjadi 41 BUMN,” katanya.
Kedua, Kementerian BUMN bersinergi dengan Kemenparekraf guna mendorong UMKM. Kementerian BUMN mengganti strateginya agar 80 persen produk yang dijual Sarinah merupakan produk merek Indonesia.(msn)
Discussion about this post