[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohirmenyatakan penetrasi industri perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan sejumlah negara.
“Tentu secara realita bahwa data daripada kondisi bank syariah dipenetrasi itu masih sangat rendah. Kalau kita bandingkan dengan Turki, Yordania, dan Malaysia, masih jauh sekali,” katanya, Jumat, 22 Januari 2021.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong agar hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan hasil merger PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, dapat memperluas penetrasi ekonomi nasional melalui industri perbankan syariah.
“Kita memberanikan diri membuat terobosan yaitu merger bank syariah yang ada di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara),” ucap Erick dalam acara bertajuk 7th Indonesia Islamic Economic Forum tersebut.
Lebih jauh, kata dia, pemerintah menargetkan Bank Syariah Indonesia menjadi stabilisator pertumbuhan dan ekonomi nasional yang lebih luas dan tidak hanya berpangkal kepada sebagian orang saja. “Dan tentu kita harus melakukan intervensi agar ada keberpihakan yang lebih baik terhadap perekonomian nasional.”
Erick Thohir menyebutkan, kegiatan ekonomi berbasis syariah seharusnya dapat menjadi opsi prioritas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Ini yang saya rasa harus menjadi fokus, bagaimana opsi daripada ekonomi syariah ini menjadi opsional yang harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Besarnya jumlah penduduk muslim Indonesia juga diyakini dapat menjadi salah satu fondasi untuk membangun industri halal. “Kalau kita lihat banyak hal yang menjadi kesempatan untuk kita membangun fondasi industri halal, di mana halal food sendiri adalah yang luar biasa dan kita masih menjadi market, bukan menjadi produsen,” kata Erick.
Menurut dia, perkembangan produk makanan halal harus diantisipasi, termasuk dalam bidang busana muslim. “Islamic fashion jelas kita punya market yang besar, tetapi bagaimana kita juga bisa membuat trend setter yang baru di negara-negara tetangga ataupun di dunia,” katanya.
Dengan pasar syariah yang besar itu pula, kata Erick Thohir, sudah saatnya Indonesia menjadi negara produsen. “Tapi tidak hanya market dan logistik saja untuk menjadi negara produsen harus di-support juga pendanaan.”(msn)
Discussion about this post