[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Harga ekspor karet SIR 20 turun tinggal USD1,2 per kg terimbas mewabahnya virus korona (covid-19) secara global. Kondisi ini diharapkan bisa segera berbalik arah dengan berakhirnya wabah virus korona dan nantinya harga karet Indonesia kembali naik guna mendukung aktivitas perekonomian Tanah Air.
“Setelah di Januari harga ekspor karet meningkat didorong menguatnya harga minyak mentah di pasar internasional, maka sejak Februari hingga Maret 2020, harga turun karena dampak covid-19,” ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah.
Apabila harga ekspor karet sempat menguat menjadi USD1,46 per kg di Januari, maka di Februari turun menjadi USD1,33 dan pada Maret melemah lagi tinggal USD1,20 per kg. Harga ekspor karet diduga masih bertahan melemah karena wabah covid-19 juga belum bisa dipastikan waktunya sampai kapan
Apalagi covid-19 melanda hampir semua negara termasuk negara-negara pengimpor seperti Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). “Padahal sebelumnya harga perdagangan pada Juni 2020 sudah mencapai USD1,48 per kg,” ujarnya.
Kalau harga terus tertekan, maka harga rata-rata ekspor karet pada 2020 akan berada di bawah 2019 yang sebesar USD1,4 per kg. Dia menyebutkan, akibat harga ekspor turun, harga bahan olah karet (bokar) juga bergerak turun dari sebelumnya di sekitar Rp18 ribu per kg. Itu merupakan harga di pabrik atau siap ekspor.(msn)
Discussion about this post