Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Industri Manufaktur Diprediksi Kembali Ekspansif Kuartal IV 2020

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2020-11-11
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id -Pemerintah memperkirakan kinerja industri manufaktur bisa kembali positif atau mencapai level ekspansif pada kuartal IV 2020. Hal ini ditandai oleh sejumlah indikator peningkatan produksi maupun investasi.

Kinerja industri diperkirakan terus membaik, setelah pada kuartal III 2020 industri manufaktur tumbuh 5,25% dibanding kuartal sebelumnya. Pencapaian ini dinilai positif, sebab di kuartal II Indonesia sudah mencapai posisi terendah.

“Di kuartal II kita sempat berada di fase rock bottom, mudah-mudahan ke depan terus menunjukkan proses pemulihan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Talkshow update Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Di sisi lain, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Oktober sebesar 47,8. Angka ini naik tipis dari 47,2 pada September 2020 maupun pada saat awal pandemi di Maret-April yang menyentuh level terendah 27,5 poin.

Sehingga pada kuartal IV 2020, dia memperkirakan PMI kembali ke 50 atau mencapai level ekspansif. Terlebih, banyak perusahaan mengajukan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Hal ini menunjukkan, resiliensi atau kemampuan beradaptasi industri di tengah situasi sulit cukup tinggi.

Jika dibandingkan dengan kuartal II 2020, geliat sektor industri kuartal III jelas menunjukkan pertumbuhan. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, tahun ini sektor industri masih tertekan.

Sebagai contoh, produksi mobil pada kuartal III 2020 mencapai 113,650 unit. Jika dibandingkan secara year on year (YoY) turun 68,47%. Demikian pula dengan produksi semen, yang di kuartal III pun tercatat 18,1 juta ton atau naik 42,9% dibanding kuartal sebelumnya. Namun, jika dibandingkan kuartal III tahun lalu, produksi semen menurun 9%.

“Kita sudah melihat buttom linenya, sehingga kurva positif sudah terlihat dari seluruh sektor industri di kuartal-III,” kata dia.

Untuk mencegah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Agus memastikan seluruh sektor industri terus beroperasi. Jika sektor industri tetap di buka, investasi yang masuk pun cenderung meningkat.

“Kita lihat pada saat pandemi, investasi untuk sektor industri di Januari – September 2020 naik 37%,” ujar Agus.

Dengan berbagai indikator ini, dia pun optimistis pada kuartal IV, kinerja industri manufaktur  kembali pulih.

Hal berbeda justru diungkapkan Kepala Ekonom IHS Markit Bernard AW.  Industri manufaktur diperkirakan masih akan lesu di kuartal IV 2020 karena PMI masih terkontraksi di bawah level 50. Kondisi ini menujukkan penurunan lebih jauh jika mengacu kondisi kesehatan manufaktur.

Meski demikian, produsen barang di Indonesia masih berusaha bangkit guna mengatasi permintaan yang menurun, naiknya biaya tambahan dan pembatasan akibat Covid-19.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan, dampaknya akan terlihat sampai November. Selagi kasus Corona masih berlanjut dan vaksin belum didistribusikan, hal ini menjadi pemicu belum optimalnya permintaan maupun aktivitas manufaktur.

Ekonom Center Of Reform on Economics Yusuf Rendy Manilet mengatakan peningkatan PMI tidak terlepas dari pelonggaran PSBB yang sudah dilakukan di Jakarta sejak pertengahan Oktober bulan lalu.

Namun, indeks masih berada di level kontraksi karena pelaku usaha masih wait and see apakah ada kemungkinan kebijakan PSBB kembali akan diberlakukan.

“Karena masih berada di level kontraksi indeks PMI belum bisa menggambarkan tanda pemulihan yang optimal,” kata Yusuf.

Selanjutnya, dia menilai, perlu dilihat apakah pada bulan November indeks PMI akan kembali meningkat dan berada di level ekspansi. Dari hasil tersebut, baru bisa diambil kesimpulan apakah ekspansi pelaku usaha sudah terjadi.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

BKPM Catat Pengajuan Nomor Induk Berusaha Tembus 1 Juta, Sinyal Menggembirakan

Next Post

Kuartal III 2020, Pembalikan Ekonomi Terjadi

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Kuartal III 2020, Pembalikan Ekonomi Terjadi

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In