[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady mengaku gak kuat membiayai aplikasi OVO yang saat ini sahamnya masih dipegang PT Multipolar Technology, Tbk. Pernyataan ini diungkapkannya saat berbicara di acara Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Mochtar Riady beralasan, aplikasi OVO hingga saat ini masih terus “membakar uang’’ agar terus berkembang. Penggelontoran uang yang terus-menerus ini dilakukan sebagai upaya agar aplikasi OVO tetap bisa memberi diskon kepad para penggunannya.
Mochtar Riady bahkan terang-terangan mengatakan telah menjual dua per tiga atau sekitar 70 persen saham OVO.
Meski begitu, Multipolar Technology, Tbk. tetap berkomitmen meningkatkan pelayanan dengan menggandeng mitra baru sehingga aplikasi OVO dapat tumbuh dan berkembang.
PT Multipolar Technology, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang menjadi bagian Lippo Group. Menyematkan kata Tbk. di belakangnya, perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dibeli masyarakat.
Berikut ini sejumlah fakta mengenai PT Multipolar Technology, Tbk yang menaungi aplikasi OVO:
1. Beroperasi sejak 1975, PT Multipolar Technology bermitra dengan IBM, Cisco, Oracle, dan Microsoft
PT Multipolar Technology mulai menjalankan bisnisnya sejak tahun 1975. Perusahaan ini berdiri pada 4 Desember 1975 dan melakukan bisnis di sejumlah bidang.
Bisnis-bisnis yang dijalankannya antara lain jasa telekomunikasi, industri informatika, ekspor-impor, retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang, serta investasi.
Selama perjalanannya, Multipolar tercatat bermitra dengan banyak perusahaan teknologi, seperti IBM, Cisco, NCR, VMware, Oracle, dan Microsoft. Asal tahu aja nih, Multipolar pada awal bisnisnya memelopori komputerisasi di industri perbankan dan keuangan.
2. Punya 10 anak perusahaan dengan jenis bisnis berbeda-beda
Dalam perkembangannya, PT Multipolar Technology gak cuma fokus menyalurkan produk-produk elektronik. Entitas Lippo Group ini juga menyasar ke jenis-jenis bisnis lainnya yang berkaitan dengan teknologi.
Di bawah ini adalah daftar anak perusahaan yang berada di bawah naungan Multipolar Technology.
ANAK PERUSAHAAN MULTIPOLAR TECHNOLOGY | KEGIATAN BISNIS |
---|---|
PT Visionet Data Internasional (VDI) | Menyediakan layanan Field Operation Managed Services, Branch IT Services, Merchant IT Services, IT Operations Managed Services, IT Application Managed Services, Contact Center Services, hingga Digital Product Innovation. |
PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) | Menyediakan layanan Colocation Services, Integration Services, Data Center Managed Services, hingga IT Consultancy Services. |
PT Multi Solusi Andal (MSA) | Difokuskan buat memperluas jangkauan layanan TI. |
3. Saham Multipolar Technology mulai jual saham ke publik tahun 2013 dan mayoritas dimiliki PT Multipolar, Tbk.
PT Multipolar Technology mulai resmi menyandang status sebagai perusahaan terbuka sejak menjual saham perdananya ke publik pada 8 Juli 2013.
Saat itu, harga jual saham dengan kode MLPT ini berada di angka Rp 480 per lembarnya. Kini harga sahamnya berada di kisaran Rp 585 per lembar.
Sejauh ini, saham MLPT dipegang PT Multipolar, Tbk. (MLPL) sebagai pemilik mayoritas dengan jumlah kepemilikan 1.630.250.000 lembar (86,95 persen).
Kemudian, HSBC GLOBAL BANKING S/A PT FIRST MEDIA TBK sebanyak 136.750.000 lembar (7,29 persen), PT Tryane Saptajagat sebanyak 250.000 lembar (0,01 persen), dan publik sebanyak 107.750.000 lembar (5,75 persen).
4. Pada 2018, PT Multipolar Technology mencatat penjualan Rp 2,43 triliun dan laba bersih Rp 99,6 miliar
Sepanjang tahun 2018, Multipolar Technology mencatatkan angka penjualan sekitar Rp 2,43 triliun. Angka penjualan ini lebih besar di banding tahun 2017 yang mencapai Rp 2,14 triliun.
Sementara laba bersih yang dibukukan tahun 2018 sebesar Rp 99,6 miliar. Sayangnya, laba ini turun dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp 112,3 miliar.
Itulah sejumlah fakta mengenai PT Multipolar Technology yang menjadi induk dari PT Visionet Data Internasional yang menaungi aplikasi OVO.
Tinggal ditunggu saja nih kelanjutan informasi terbarunya, apakah aplikasi OVO bakal masih kasih diskon atau mulai berkurang hingga setop sama sekali? (msn)
Discussion about this post