[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Presiden Jokowi menyayangkan anggaran yang ditransfer ke daerah justru tak dibelanjakan. Padahal dana APBD tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di daerah.
Atas dasar itu, Jokowi dalam pengarahannya kepada seluruh kepala daerah mengingatkan agar dana tersebut segera dibelanjakan.
“Saya mengajak kepada seluruh provinsi kabupaten dan kota, segerakan yang namanya belanja Pemda, belanja APBD, segerakan,” ujar Jokowi yang keterangannya , Kamis (29/4).
Jokowi menyayangkan kenyataan bahwa dana itu lebih banyak parkir di perbankan. Alhasil, anggaran yang diharapkan mendorong daya beli dan pertumbuhan ekonomi, tak menunjukkan hasil sesuai harapan.
Jokowi memberikan contoh, di akhir Maret saja misalnya, dana yang tersimpan di bank daerah setidaknya mencapai Rp 182 triliun. Angka ini, mengalami kenaikan 11,2 persen.
Besarnya uang yang ditahan ini membuat Jokowi menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, agar lebih sering mengingatkan pemerintah daerah.
“Jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank. Ini yang mengerem laju pertumbuhan ekonomi di sini. Hati-hati, akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp 182 triliun,” sambung Jokowi.
“Saya sudah sampaikan bolak balik ke Mendagri untuk ingatkan semua daerah agar segerakan belanja APBD, baik belanja aparatur atau belanja modal. Tapi yang terpenting belanja modal, ini disegerakan sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Hati-hati, Rp 182 triliun ini uang yang sangat guede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil,” pungkas Presiden Jokowi.
Discussion about this post