[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 untuk memulihkan ekonomi. Presiden Joko Widodo pun memantau vaksinasi massal kepada pelaku pasar modal dan perbankan.
Ia berharap, pelaku perbankan dan pasar modal akan terlindungi dari Covid-19 usai pemberian vaksin. “Saya harapkan semuanya setelah diberikan vaksinasi berjalan normal seperti biasanya,” kata Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3).
Menurutnya, perbankan dan pasar modal merupakan bagian penting dari pergerakan perekonomian nasional. Oleh karenanya, vaksinasi secara besar-besaran juga dilakukan pada sektor tersebut.
Vaksinasi utamanya diberikan kepada pelaku yang berhadapan langsung dengan masyarakat, seperti teller dan customer service. “Ini diberikan prioritas terlebih dahulu,” ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyapa sejumlah peserta vaksinasi. Ia turut didampingi oleh Menteri Keuangan Sri MulyaniIndrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.
Sementara, Sri Mulyani berharap seluruh aktivitas sektor finansial bisa kembali pulih. “Ini untuk mendukung pemulihan ekonomi,” ujar dia.
Bendahara Negara itu juga berharap, pelaku perbankan, non perbankan, dan capital market bisa memiliki rasa percaya diri untuk membantu pemulihan ekonomi. Hal ini seiring dengan vaksinasi Covid-19.
Adapun, pemberian vaksin diberikan kepada pekerja dari Menara BNI, CIMB Niaga, Danamon, dan BCA Main Building.
Berikut Databoks perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air:
Data Vaksinasi
Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan pada 30 Maret pukul 18.00, vaksinasi tahap pertama telah diberikan kepada 7,84 juta orang. Sementara, vaksinasi tahap sudah diberikan kepada 3,56 juta orang. Dengan demikian, total ada 11,4 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Secara rinci, vaksiansi tahap pertama telah dilakukan kepada 1,43 juta tenaga kesehatan, 4,85 juta petugas publik, dan 1,54 juta lansia. Sedangkan, vaksiansi tahap kedua telah diberikan kepada 1,28 juta tenaga kesehatan, 2,11 juta petugas publik, dan 159,8 ribu lansia.
Adapun, target sasaran vaksinasi tahap pada tenaga kesehatan sebanyak 1,46 juta orang, petugas publik 17,32 juta orang, dan lansia 21,55 juta orang.
Sebagai informasi, vaksinasi tahap kedua dilakukan kepada pekerja publik dan lansia. Pekerja publik tersebut terdiri dari pendidik (guru & dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, dan pelayan publik (perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran).
Kemudian, pekerja transportasi publik yang meliputi pekerja tiket, masinis, pekerja bandara, pilot, pramugari, pekerja pelabuhan, pekerja Trans Jakarta dan MRT, supir bus, kernet, kondektur, supir taksi, dan ojek online. Selanjutnya, atlet, wartawan, dan pelaku sektor pariwisata (staf hotel, restauran dan tempat wisata).
Pekerja publik dimasukan pada vaksinasi tahap kedua lantaran mereka turut menjadi garda terdepan masyarakat. Sementara, lansia memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi.
Discussion about this post