[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Ubaidi S Hamidi tidak menampik ketahanan fiskal mendapat tekanan di tengah pandemi COVID-19. Meski begitu, ia memastikan tantangan tersebut masih bisa dikelola dengan baik.
“Fiskal yang sehat itu memang apabila dia mampu menstimulasi perekonomian. Di samping itu juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ubaidi saat webinar yang digelar INDEF, Senin (23/11).
![Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) memaparkan realisasi APBN 2020 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan]({"default":{"load":"default","w":"48","h":"27","src":"//img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/BB1bhjJR.img?h=270&w=480&m=6&q=60&o=f&l=f"}})
“Kita juga harus memenuhi indikator likuiditas dan sustainabilitas,” ujar Ubaidi.
Ubaidi menegaskan pemerintah saat ini terus berupaya mengefektifkan fiskal yang ada khususnya dalam menangani pandemi COVID-19. Ia mengatakan harus ada akselerasi kebijakan terkait fiskal yang harus terus dilakukan.
“Akselerasi beberapa program strategis bisa dilakukan. Jadi bauran beberapa kebijakan itu juga harus terap dioptimalkan terutama mendukung sektor prioritas yang diharapkan dapat mengungkit sisi perekonomian baik bauran fiskal, moneter, ataupun sektor sisi keuangan,” tutur Ubaidi.(msn)
Discussion about this post