[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Fungsi intermediasi perbankan melambat. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa penyaluran kredit pada April 2021 masih terkontraksi. Yakni, minus 2,28 persen secara tahunan. Meski begitu, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga.
“Masih lambatnya kredit perbankan disebabkan belum kuatnya permintaan kredit dari dunia usaha,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo setelah rapat dewan gubernur (RDG) kemarin (25/5). Selain itu, persepsi risiko kredit dari perbankan masih relatif tinggi.
Perry memperkirakan, kredit perbankan mulai meningkat pada triwulan II tahun ini sejalan dengan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi dan kinerja korporasi serta melonggarnya indeks lending standar perbankan. Hingga akhir tahun, setidaknya kredit perbankan akan tumbuh sesuai dengan proyeksi pada angka 5–7 persen.
Dalam RDG, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen. Keputusan itu konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah. Juga, dalam upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar itu diharapkan mendorong suku bunga kredit perbankan untuk turun lagi. Kebijakan tersebut masih memungkinkan meski terbatas.
Perry menyebutkan, suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan telah turun 174 basis poin (bps) year-on-year (YoY) menjadi 8,9 persen per Maret 2021. SBDK bank badan usaha milik negara (BUMN) menunjukkan penurunan terdalam di antara kelompok bank lainnya.
Tepatnya, sebanyak 270 bps YoY. Namun, penurunan SBDK itu belum diikuti dengan penurunan suku bunga kredit baru yang hanya 59 bps YoY.
“Kelompok bank pembangunan daerah (BPD), bank umum swasta nasional (BUSN), dan bank BUMN masing-masing mencatatkan 34 bps YoY, 52 bps YoY, dan 55 bps YoY,” papar lulusan Iowa State University, AS, tersebut.
Kelompok kantor cabang bank asing (KCBA) justru mengalami penurunan suku bunga kredit baru paling signifikan. Yaitu, mencapai 158 bps YoY.
Dalam kesempatan itu, BI juga menurunkan batas maksimum suku bunga kartu kredit. Dari 2 persen menjadi 1,75 persen per bulan. Aturan tersebut berlaku mulai 1 Juli mendatang.
Discussion about this post