KeuanganNegara.id- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan buka-bukaan soal kehadiran buruh kasar China di Indonesia. Ia menegaskan kehadiran tenaga kerja asal negeri tirai bambu itu hanya sementara, setidaknya sampai konstruksi proyek yang dikerjakan di Indonesia rampung.
“Pada waktu pembangunan, memang mereka (buruh China), lebih hebat dari kita (Indonesia),” ujar Luhut.
Luhut mencontohkan, di kawasan industri Morowali, buruh China bisa membangun proyek pembangkit listrik hanya dalam tempo 18 bulan atau lebih cepat dari rata-rata pengerjaan orang Indonesia yang mencapai 24 bulan. ”Setelah itu (proyek selesai) mereka (buruh China) pulang. Baru setelah itu orang Indonesia yang meneruskan,” tuturnya.
Luhut mengingatkan pemerintah menerapkan empat syarat bagi investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia.
Pertama, investor harus membawa teknologi terbaik dari negara asal.
Kedua, ketika investor asing sudah membawa teknologi terbaru maka secara perlahan investor asing harus melakukan transfer teknologi kepada pekerja Indonesia.
Ketiga, investasi tersebut harus mempekerjakan pegawai asal Indonesia sebanyak mungkin.
Terakhir, calon investor harus membangun industri yang bisa memberikan nilai tambah kepada produk Indonesia dengan skema business to business (B2B). Dengan demikian, pemerintah tidak terbebani oleh utang untuk membiayai investasi.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, tahun lalu, Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China tercatat 32.209 orang atau 33,7 persen dari total total TKA di Indonesia, 95.335 orang. (cnn)
Discussion about this post