[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah akan mengubah struktur pembiayaan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur. Perubahan ini dilakukan karena sejumlah investor menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal.
“Sekarang struktur (pembiayaan) lagi dibuat dengan teman-teman di kantor. Kami nanti rombak semua. Sudah ada ancar-ancarnya tapi belum bisa disampaikan sekarang,” ujar Luhut di kantornya, kemarin.
Luhut mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak yang berminat menaruh investasinya. Salah satunya dengan CEO perusahaan asal Jepang SoftBank, yakni Masayoshi Son.
Menurut Luhut, Masayoshi semula menawarkan kesediaannya untuk membiayai seluruh total anggaran perpindahan ibu kota. Bila dihitung, nilainya mencapai US$ 40 miliar. Namun, Luhut memastikan bahwa Indonesia menolak tawaran itu. “Masa gedung pemerintahan, Istana Negara, nanti dibiayai orang lain. Kita enggak mau,” ucapnya.
Luhut memastikan anggaran ibu kota tetap akan melibatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, investasi dari luar itu nantinya akan dipakai untuk membiayai sejumlah kluster, sekolah dengan jenjang pendidikan tinggi, hingga rumah sakit.
Pemerintah sebelumnya telah menghitung proyeksi anggaran pemindahan ibu kota sebesar Rp 466 triliun. Dari besaran dana itu, pemerintah memungkinkan seperempat anggaran itu akan diambil dari dana APBN. Sedangkan sisanya didanai oleh stakeholder melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU. Selanjutnya, sokongan juga berasal dari swasta dan masyarakat. (msn)
Discussion about this post