Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Menaker Detailkan Penyebab Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Turun 4,9 Persen

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2021-01-19
inNasional
Reading Time: 2min read
AA
0
Agar Bisa Bayar THR, 116.705 Perusahaan Diberi Diskon Iuran Jamsostek
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tercatat mengalami penurunan sepanjang 2020 karena tertekannya dunia usaha akibat pandemi Covid-19.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjabarkan bahwa pada penghujung tahun lalu jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 51,75 juta orang. Jumlahnya berkurang 4,9 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan 2019 sebanyak 54,45 juta orang.

Penurunan terjadi di seluruh jenis program yang dikelola badan tersebut, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Padahal, beberapa program terus mencatatkan jumlah peserta hingga 2019.

“Penurunan [jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan] ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Ida dalam rapat kerja Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin 18 Januari 2021.

Baca juga:   BPS: Sensus Penduduk Online Akan Diperpanjang

Jumlah peserta JKK dan JKm pada 2020 tercatat mencapai 31,6 juta orang atau turun 7,9 persen (yoy) dibandingkan dengan 2019 sebanyak 34,3 juta orang. Sama halnya, jumlah peserta JP pada 2020 sebanyak 16,3 juta orang pun berkurang 10,7 persen (yoy) dari 2019 sebanyak 18,3 juta orang.

Program JHT dengan jumlah peserta paling banyak pun mengalami tren yang sama. Jumlah peserta program itu pada 2020 sebanyak 36,4 juta orang menurun 2,06 persen (yoy) dibandingkan dengan 2019 sebanyak 37,2 juta orang.

Menurutnya, tekanan ekonomi semasa pandemi membuat banyak perusahaan yang harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya sehingga kepesertaan di jaminan sosial turut terpengaruh. Selain itu, pekerja mandiri pun kerap kesulitan membayar iuran di tengah pengurangan pendapatan.

Baca juga:   Suspect Virus Corona Bertambah, IHSG Bangkit ke 5.518

Isu kepesertaan itu dinilai sebagai salah satu masalah program jaminan sosial yang harus segera diatasi. Menurut Ida, pemerintah bersama BPJS Ketenagakerjaan harus dapat melakukan perluasan cakupan kepesertaan semesta untuk semua segmen.

Jumlah peserta BPJS Kesehatan pada tahun lalu baru mencakup sekitar 37,4 persen dari total angkatan kerja per Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang. Diperlukan upaya ekstra dalam menggenjot proteksi bagi para pekerja, baik formal maupun informal.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Agus Susanto menyampaikan bahwa jumlah peserta yang terdaftar hingga Desember 2020 adalah 50,72 juta pekerja. Terdapat perbedaan data sekitar 1,03 juta orang dengan apa yang dipaparkan Ida pada hari ini.

Baca juga:   Awal Pekan, Rupiah Melemah Tipis Jadi Rp14.188 per Dolar AS

Terlepas dari itu, Agus menilai bahwa akuisisi peserta baru pada 2020 merupakan pencapaian positif yang perlu dipertahankan. Peningkatan jumlah kepesertaan akan menjadi perhatian BPJAMSOSTEK, terlebih ketika kondisi perekonomian mulai menggeliat.

“Walaupun banyak terjadi akibat berkurangnya pendapatan usaha sebagai dampak dari pandemi Covid-19, BPJS tetap dapat melakukan akuisisi peserta sebanyak 17,4 juta untuk tahun 2020,” ujar Agus.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Jokowi: Usaha Besar Jangan Pentingkan Diri Sendiri, Libatkan UMKM

Next Post

Penghapusan BBM Premium, Dirjen Migas: Masih Dievaluasi Mendalam

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post
Konsumsi BBM Turun 8 Persen Sejak Penerapan Work From Home

Penghapusan BBM Premium, Dirjen Migas: Masih Dievaluasi Mendalam

Discussion about this post

Stay Connected

  • 491 Fans
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

‘Roadmap’ E-Commerce Masih Tunggu Aturan Perpajakan Bisnis Start-Up

0
BEI Benarkan Ada Praktik Kolusi dalam Kasus Jiwasraya

BEI Jelaskan Waktu Perdagangan Efek di Bursa selama Pandemi

0
BEI Benarkan Ada Praktik Kolusi dalam Kasus Jiwasraya

BEI Jelaskan Waktu Perdagangan Efek di Bursa selama Pandemi

2021-02-27
Sri Mulyani Siapkan Dana Rp 30 T untuk Lembaga Pengelola Investasi

Resmi, Ini Cara Dapat Diskon PPnBM Mobil dari Sri Mulyani

2021-02-27
Potensi Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang Capai 10 Juta Ton

Airlangga Hartarto Gandeng Malaysia Hadapi Kampanye Negatif Sawit di Pasar Dunia

2021-02-27
Utang Pemerintah Tembus Rp6.233,14 Triliun di Akhir Januari 2021

Utang Pemerintah Tembus Rp6.233,14 Triliun di Akhir Januari 2021

2021-02-27

Recent News

BEI Benarkan Ada Praktik Kolusi dalam Kasus Jiwasraya

BEI Jelaskan Waktu Perdagangan Efek di Bursa selama Pandemi

2021-02-27
Sri Mulyani Siapkan Dana Rp 30 T untuk Lembaga Pengelola Investasi

Resmi, Ini Cara Dapat Diskon PPnBM Mobil dari Sri Mulyani

2021-02-27
Potensi Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang Capai 10 Juta Ton

Airlangga Hartarto Gandeng Malaysia Hadapi Kampanye Negatif Sawit di Pasar Dunia

2021-02-27
Utang Pemerintah Tembus Rp6.233,14 Triliun di Akhir Januari 2021

Utang Pemerintah Tembus Rp6.233,14 Triliun di Akhir Januari 2021

2021-02-27

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

true