[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana pemindahan stasiun sentral dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai tetap dilanjutkan pada kabinet baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Budi menyebut hal itu sudah direncanakan sejak lama. Alasannya, Stasiun Manggarai merupakan stasiun yang strategis yang menjadi titik perjumpaan dari berbagai jurusan.
Stasiun Manggarai diakui akan menjadi stasiun penghubung bagi pengguna kereta jarak jauh, kereta listrik, serta kereta bandara.
“Jadi memang idealnya tetap di Manggarai,” katanya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan pemindahan layanan tersebut akan dilakukan setelah revitalisasi Stasiun Manggarai selesai, yakni pada 2021 mendatang. Kemenhub menyebut pemindahan layanan kereta jarak jauh ini sesuai dengan rancangan era Orde Baru.
Namun demikian, ia tidak akan menutup diri dari saran dan masukan dari masyarakat terkait rencana pemindahan stasiun tersebut.
“Kemenhub bukan kementerian yang bandel, kami selalu mendengar apa masukan dari masyarakat. Terbukti dengan taksi online, Dirjen Perhubungan Darat selama dua tahun hampir setiap hari kami bicara. Itu sendiri bukan tidak mungkin tidak diubah, jadi kami siap untuk diskusi,” ujarnya.
Sebelumnya, ia mengatakan Kemenhub akan membangun koneksi dengan transportasi lain, seperti LRT dan Transjakarta. Budi menyebut pihaknya memang merancang Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentra, baik perjalanan jarak jauh maupun jarak dekat seperti kereta listrik dan kereta bandara.
“Tinggal kami matangkan, kami koordinasikan dengan KAI dan sebagainya,” ujarnya. (cnn)
Discussion about this post