[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memanfaatkan penurunan harga minyak dunia untuk mendorong perekonomian. Ia meminta kepada sejumlah menteri terkait untuk menghitung berapa lama penurunan harga minyak dunia akan terjadi dan proyeksi harga ke depan.
Ia juga telah memerintahkan menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menghitung dampak penurunan harga minyak dunia terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maupun nonsubsidi. Pasalnya, harga minyak dunia sudah anjlok di bawah US$30 per barel.
“Ini harus direspons dengan kebijakan yang tepat dan kami juga harus bisa memanfaatkan momentum dari penurunan minyak ini untuk perekonomian Indonesia,” ujar Jokowi.
“Saya minta dikalkulasi, saya minta dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian Indonesia terutama BBM, baik BBM bersubsidi maupun nonsubsidi,” tambahnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan pihaknya sedang mengkaji kemungkinan penurunan harga BBM karena harga minyak dunia turun beberapa waktu terakhir. Ia mengaku masih harus mengevaluasi beberapa hal sebelum membuat kebijakan baru.
“Sedang dipelajari, sedang dihitung. Kami akan lakukan evaluasi dulu,” kata Arifin.
Menurut dia, kajian dilakukan karena pemerintah tak ingin terburu-buru menurunkan harga BBM. Pemerintah masih merasa perlu melihat tren penurunan harga minyak dunia terlebih dahulu.
Diketahui, harga minyak dunia anjlok karena dua produsen minyak utama, yakni Arab Saudi dan Rusia mengirimkan sinyal perang harga di pasar minyak. Keduanya juga meningkatkan produksi secara signifikan di tengah permintaan yang turun.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia atau OPEC+, gagal mencapai kesepakatan pemangkasan produksi. Pada perdagangan Selasa (17/3) kemarin, harga minyak dunia kembali jatuh.
Tercatat, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun US$1,32 atau 4,39 persen ke posisi US$28,73 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April melemah US$1,75 atau 6,1 persen menjadi US$26,95 per barel. (cnn)
Discussion about this post