Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Moody’s Prediksi Laju Ekonomi G20 Tertekan, RI Cuma 4,8 Persen

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2020-03-09
in Nasional
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Moody’s, lembaga pemeringkat internasional, memproyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara G20, termasuk Indonesia, tertekan karena wabah virus corona. Tak tanggung-tanggung, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi setidaknya berlanjut hingga kuartal kedua tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi cuma 4,8 persen dari proyeksi awal 5,0 persen. Sedangkan ekonomi China rontok dari 6,1 persen menjadi 4,8 persen. Begitu pula dengan Jepang dari 0,7 persen menjadi stagnan nol persen.

Secara keseluruhan, Moody’s merevisi pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 menjadi 2,1 persen atau 0,5 persen lebih rendah dari proyeksi awal, yakni 2,6 persen. Dengan kontribusi terbesar setelah negara-negara di atas, yaitu Amerika Serikat, Eropa, Australia, Korea Selatan, dan China.

Hal itu dinilai Moody’s karena pemulihan aktivitas ekonomi global sangat bergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Diketahui, saat ini penyebaran virus corona meluas dan bergulir cepat di luar China”Beberapa perkembangan yang masuk akal bisa mengarah pada skenario yang jauh lebih negatif daripada proyeksi baseline kami,” ujar Wakil Presiden Moody’s Madhavi Bokil, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Bokil menerangkan kekurangan berkelanjutan di sektor konsumsi, ditambah dengan penutupan bisnis yang berkepanjangan akan mengganggu pendapatan perusahaan-perusahaan, dan mendorong pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kondisi ini menjadi sentimen, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ancaman resesi dengan sendirinya. Saat ini, ketidakpastian masih ada dan luar biasa tinggi,” terang dia.

Kebijakan dari otoritas fiskal, bank sentral negara-negara di dunia, termasuk tawaran paket bantuan dari sejumlah lembaga internasional diharapkan membantu menopang penguatan dan mengurangi kerusakan ekonomi masing-masing negara terdampak. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Virus Corona Masih Tekan Rupiah ke Rp14.283 per Dolar AS

Next Post

Fakta di Balik Tudingan Trump Tentang Kebijakan Laboratorium Obama

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Fakta di Balik Tudingan Trump Tentang Kebijakan Laboratorium Obama

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In