[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan program penggunaan campuran biodiesel 30 persen menggunakan Bahan Bakar Nabati atau B30 akan dimulai pada Januari 2020 mendatang. Program dilaksanakan setelah uji coba pelaksanaan program tersebut selesai.
“Mulai awal 2020, penggunaan komposisi minyak sawit fame pada biosolar sudah mencapai 30 persen dari saat ini yang 20 persen,” katanya.
Djoko mengatakan pemerintah berencana tak hanya akan melaksanakan Program B30 pada sektor transportasi saja. Menurutnya, uji coba B30 untuk kereta api dan kapal juga akan segera dilakukan.
Ia berharap pelaksanaan Program B30 nantinya bisa mengatasi masalah impor solar dan menjaga lingkungan hidup. Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Kerja Jilid I Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan mempercepat Program B30 dari yang awalnya dilakukan awal tahun depan menjadi November mendatang.
Percepatan dilakukan sebagai salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi impor minyak supaya defisit neraca perdagangan bisa ditekan.
“Memang (penerapan B30) awal 2020, tapi kan kita bisa coba (dipercepat), (B30) bisa (diterapkan) di November,” ujar Darmin di Gedung DPR, Kamis (28/8) lalu.
Darmin mengungkapkan uji jalan B30 akan selesai pada pertengahan September 2019. Sampai saat ia berbicara, pemerintah belum menemukan hambatan berarti dalam uji coba pelaksanaan program tersebut.
“Paling lambat November (B30) juga bisa (diterapkan),” ujarnya.
Menurut Darmin, penerapan B30 bakal mengurangi impor Solar sekitar 3 juta kiloliter (kl) per tahun. Selain itu, B30 juga bisa menjadi alternatif pemanfaatan minyak kelapa sawit di tengah hambatan dagang yang diterapkan Uni Eropa. (cnn)
Discussion about this post